5 Fenomena Sosial yang Kerap Terjadi di Negara Berkembang
Penduduknya akan semakin tertinggal jika tidak ada solusinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada berbagai negara yang tersebar di seluruh penjuru dunia dan tentunya masing-masing saling memiliki karakteristiknya tersendiri. Tidak semua negara memiliki sistem pemerintahan yang baik dan tidak semuanya pula dapat memperoleh label sebagai negara maju. Beberapa diantaranya juga ada yang harus rela memiliki title sebagai negara berkembang sebab berbagai aspek yang belum memenuhi standar.
Berkaca pada negara berkembang, pastinya akan lebih berbeda jika dibandingkan dengan negara maju. Bahkan negara-negara berkembang biasanya memiliki masalahnya tersendiri yang harus dihadapi oleh pemerintah dan penduduknya agar tak semakin menjadi-jadi. Tak heran bila beberapa fenomena sosial berikut ini sangat umum terjadi dan dapat menjadi tanda utama dari karakteristik negara berkembang.
1. Standar hidup yang rendah akibat kemiskinan
Kemiskinan memang menjadi salah satu hal yang tak ada habisnya dibahas di berbagai penjuru dunia. Sebetulnya keberadaan masyarakat miskin bukan hanya tersebar di negara berkembang saja, melainkan negara-negara maju juga memilikinya. Namun, dari segi jumlah dan persentasenya pasti sangat berbeda jika sama-sama hendak dibandingkan.
Mengutip dari World Vision, ada sekitar 1.3 miliar manusia di 107 negara berkembang saat ini tinggal dalam ruang lingkup kemiskinan, bahkan totalnya hampir mencapai 22 persen dari total populasi di dunia. Jelas saja hal ini menunjukan bahwa standar hidup orang-orang lain di negara berkembang masih cukup rendah, sehingga perlu ada evaluasi lebih lanjut mengenai penyebab, letak kesalahan, hingga solusi yang diperlukan dalam menghadapi fenomena sosial tersebut.
Baca Juga: WHO sebut Kesenjangan Vaksin COVID-19 sebagai Skandal Global
Ada satu hal unik yang akan sering ditemui di negara-negara berkembang, yaitu mengenai kesenjangan sosial yang dimiliki. Kesenjangan sosial ini sangat nyata terjadi, namun sering kali hanya dianggap sebelah mata, padahal efeknya bisa menyebabkan ketidakseimbangan di masyarakat.
Sejak tahun 1990 hingga 2010, kesenjangan sosial dari segi pendapatan bahkan meningkat hingga mencapai rata-rata 11 persen pada negara-negara berkembang, seperti yang dilansir dari IISD. Hal ini dapat membuat kesenjangan sosial yang ada di masyarakat dapat terlihat dengan sangat kontras. Sebagai contohnya adalah masyarakat elit yang hidup berdampingan dengan tetangga yang masuk ke dalam kategori miskin, sehingga ketidakseimbangan ini sangat tersorot dengan jelas dan menunjukan ketidakmampuan negara dalam mengatasinya.
Baca Juga: Duh, Normalisasi di Negara Maju Bisa Mengancam Negara Berkembang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.