TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden China Serukan Langkah-langkah untuk Mengurangi Dampak Banjir

Setidaknya 90 sungai telah naik di atas level peringatan!

bendera China (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Jakarta, IDN Times - Presiden Cina, Xi Jinping, pada Kamis (17/7/2023) telah menyerukan langkah-langkah untuk mengurangi dampak bencana banjir tahun ini yang sudah menyebabkan sejumlah orang meninggal dan menimbulkan kerusakan besar pada tanaman, rumah, dan infrastruktur.

Menurut media pemerintahan, terdapat setidaknya 90 sungai telah naik di atas level peringatan dan 24 sungai telah meluap. Keadaan sungai tersebut telah mengancam wilayah yang luas di timur laut Cina dengan banjir. Salah satu wilayah yang terdampak adalah Cekungan Songliao di utara ibukota, yang memiliki hampir 100 juta populasi.

Baca Juga: China Siap Teken Traktat Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara

1. Infrastuktur yang rusak harus segera diperbaiki

Ilustrasi infrastruktur (IDN Times/Arief Rahmat)

Pertemuan komite yang dipimpin oleh Presiden Xi pada Kamis (17/8/2023) menyimpulkan jika sampai sekarang, China masih berada di musim hujan badai, topan dan bencana-bencana lain akan sering terjadi di seluruh negeri.

“Para peserta pertemuan tersebut mendesak pemerintah daerah dan departemen terkait untuk selalu memprioritaskan keselamatan nyawa dan harta benda masyarakat. Pemerintah juga diminta untuk terus melakukan pekerjaan dengan baik dalam pencegahan banjir dan bantuan bencana,” kata kantor berita Xinhua, dikutip dari ABC News.

Penguatan bendungan dan penggunaan dana bantuan bencana secara efisien untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak seperti transportasi, komunikasi, listrik, serta pemulihan lahan dan fasilitas pertanian sangat penting untuk dilakukan.

Sekolah, rumah sakit dan panti jompo harus segera dipulihkan, bersama dengan perumahan yang rusak, untuk memastikan penduduk yang terkena dampak dapat kembali ke rumah atau pindah ke rumah baru sebelum musim dingin.

2. Cuaca buruk memengaruhi pertumbuhan ekonomi

Cuaca buruk yang terjadi memengaruhi pertumbuhan ekonomi sehingga turun menjadi 0,8 persen dalam tiga bulan yang berakhir di bulan Juni. Angka tersebut setara dengan tingkat tahunan 3,2 persen yang merupakan salah satu yang terlemah di Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir. Sebuah survei di bulan Juni menemukan pengangguran di antara pekerja perkotaan berusia 16 sampai 24 tahun melonjak ke rekor 21,3 persen.

Dalam sebuah pidato yang baru-baru ini diterbitkan oleh Qiushi, jurnal teoritis utama partai, Presiden Xi menyerukan bahwa partai sedang mencoba untuk membalikkan kemerosotan ekonomi yang semakin dalam.

Hal ini terjadi beberapa jam setelah data pada Selasa (15/8/2023) menunjukkan aktivitas konsumen dan pabrik melemah dibandingkan pada bulan Juli, meskipun ada janji resmi untuk mendukung para pengusaha yang sedang kesulitan. Pemerintah tidak memberikan informasi terbaru mengenai lonjakan pengangguran yang sensitif secara politis di kalangan anak muda.

Baca Juga: China: Masalah Myanmar adalah Internal Mereka

Verified Writer

Sanggar Sukma

Mahasiswi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya