Di Tengah Pandemik, Thailand Mulai Buka Pintu untuk Turis Tiongkok
Turis asing diizinkan masuk mulai awal Oktober 2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Meski pandemik di tingkat global belum usai, namun Thailand pelan-pelan berencana membuka pintu untuk turis asing. Salah satunya mereka akan menerima kedatangan penerbangan dari Tiongkok.
Informasi itu disampaikan oleh Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand, Yuthasak Supasorn, pada Selasa, 29 September 2020. Hal ini untuk membangkitkan industri pariwisata Thailand yang ambruk karena terkena dampak pandemik COVID-19.
Stasiun berita Channel News Asia, Selasa kemarin melaporkan penerbangan pertama yang datang langsung dari Tiongkok akan membawa 120 turis dari Guangzhou menuju ke sebuah resor di Pulau Phuket. Pernyataan itu tidak sesuai dengan yang disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Supattanapong Punmeechaow.
Dikutip dari laman Nikkei Asia, 29 September 2020 lalu, Supattanapong mengatakan pemerintahnya baru membuka pintu untuk turis dan investor asing pada awal 2021. Ia bahkan menyebut Pemerintah Thailand masih menggodok rencana persiapan untuk membuka kembali penerbangan internasional dan melonggarkan aturan karantina.
Apakah Thailand tidak khawatir akan mendapat kasus impor COVID-19 dari turis Tiongkok? Apalagi Negeri Tirai Bambu sempat menjadi episentrum dunia pandemik.
Baca Juga: Pariwisata Thailand Ambruk Lantaran Turis Asing Dilarang Berkunjung
1. Thailand memprediksi akan kedatangan 1.200 turis di bulan Oktober 2020
Juru bicara Pemerintah Thailand, Traisulee Traisoranakul, memprediksi akan ada 1.200 turis asing yang berkunjung ke sana pada bulan Oktober 2020. Bahkan, mereka memprediksi jumlah kunjungan itu akan meningkat hingga 14.400 turis.
Di bulan pertama, Negeri Gajah Putih itu memprediksi bisa memperoleh pemasukan lebih dari 1 miliar baht (setara Rp469,2 miliar). Bila kunjungan tersebut bisa stabil selama satu tahun ke depan, maka Thailand bisa memperoleh pemasukan 12,4 miliar baht (setara Rp5,8 triliun).
Perdana Menteri Prayut Chan-ocha membantah mereka akan membuka pintu masuk Thailand secara sporadis. Thailand, kata Prayut akan membuka pintu bagi turis asing dari negara yang tidak terlalu berisiko pandemik COVID-19. Dengan begitu, pemerintah juga mudah untuk menangani dan melakukan pelacakan.
"Kami tidak membuka pintu negara ini secara bebas, melainkan kami membatasi jumlah akses masuk dan akan mengelolanya dengan menggunakan gelang dan aplikasi khusus untuk melacak mereka," ungkap Prayut lagi.
Baca Juga: Mahasiswa di Thailand Gelar Demo Terbesar Tuntut Reformasi Monarki