TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Joe Biden Ingatkan Tiongkok Bisa Kalahkan AS Dalam Proyek Investasi

Biden lakukan telepon pertama dengan Xi Jinping selama 2 jam

Presiden Tiongkok, Xi Jinping <kiri> dan Presiden AS, Joe Biden (www.china-embassy.org)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mewanti-wanti Negeri Paman Sam bisa dikalahkan oleh Tiongkok bila mereka tak segera tingkatkan penggunaan anggaran di sektor infrastruktur. Hal itu disampaikan Biden kepada sekelompok anggota senat pada Kamis, 11 Februari 2021. 

Stasiun berita BBC, Jumat (12/2/2021) melaporkan kesimpulan itu diperoleh Biden usai pada Rabu, 10 Februari 2021, lalu ia melakukan telepon pertama kepada Presiden Xi Jinping. Pembicaraan kedua pemimpin berlangsung selama sekitar 2 jam.

Biden memperoleh informasi Negeri Tirai Bambu tengah berinvestasi besar-besaran di berbagai sektor terkait transportasi. 

"Selain itu, mereka juga berinvestasi besar-besaran di bidang lingkungan dan sektor lainnya. Sehingga, kita harus segera bergerak," ujar Biden.

"Bila tidak, maka mereka akan mengalahkan kita," tutur pria yang berhasil mengalahkan Trump dalam pemilu November 2020 lalu. 

Sektor transportasi yang sedang dilirik oleh Tiongkok yaitu pengembangan proyek kereta api. Hal itu sebagai bagian untuk mewujudkan ambisi mereka membangun jalur sutera.

Apa rencana Biden agar AS tak ketinggalan dari Negeri Panda?

Baca Juga: Joe Biden Janji Distribusikan 100 Juta Vaksin COVID-19 usai Dilantik

1. Joe Biden akan menganggarkan US$2 triliun untuk ciptakan lapangan kerja selama 4 tahun

Presiden Amerika Serikat Joe Biden di East Las Vegas Community Center di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Dalam catatan stasiun berita BBC, Biden sempat berjanji akan menganggarkan US$2 triliun untuk menciptakan lapangan kerja dan infrastruktur yang mendukung energi terbarukan selama empat tahun mendatang. Asosiasi Insinyur Sipil Amerika (ASCE) memberikan skor D+ mengenai pembangunan infrastruktur. Itu skor yang diberikan pada 2017 lalu. 

Namun, ASCE memperkirakan bila sektor infrastruktur tak segera dibangun di AS hingga 2025 mendatang, maka biaya yang dibutuhkan dua kali lipat lebih mahal dibandingkan nilai anggaran yang diajukan Biden. Artinya, Pemerintah AS butuh sekitar US$4 triliun. 

Dalam laporan World Economy Forum (WEF) 2019 mengenai tingkat persaingan, AS berada di peringkat ke-13 dalam hal kualitas infrastruktur. AS turun delapan peringkat dibandingkan tahun 2002 lalu. 

Biden sendiri mencatat saat ini Tiongkok sedang menggelontorkan dana investasi dalam jumlah besar untuk membangun jalur kereta api, apartemen, kereta bawah tanah, jaringan telekomunikasi dan listrik. 

"Mereka memiliki proyek baru yang besar yaitu jalur kereta api. Mereka sudah memiliki kereta api yang mampu melaju dengan kecepatan 362 kilometer per jam dan lancar," katanya. 

2. Tiongkok minta AS tak campuri urusan internalnya

ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Di dalam pembicaraan itu, Biden turut menyinggung beberapa isu yang dianggap sensitif oleh Tiongkok. Ia membahas mengenai dugaan pelanggaran HAM yang menimpa kelompok Muslim di Xinjiang, Hong Kong dan Taiwan. 

Stasiun berita CNN melaporkan pernyataan tegas Xi bahwa tiga isu itu sudah bukan lagi ada di bawah kendali AS. Menurut Xi, tiga isu tersebut merupakan masalah domestik Tiongkok yang tak bisa dicampuri oleh negara manapun. 

"Pihak AS harus menghormati kepentingan Tiongkok dan harus bertindak dengan hati-hati," ujar Xi. 

Ia pun menggaris bawahi ketiga isu itu menyangkut wilayah dan kedaulatan Tiongkok. Sehingga, mereka tak akan bersedia bernegosiasi. 

Sementara, menurut kantor berita Tiongkok, Xin Hua, Presiden Xi berharap masih ada peluang bagi perbaikan hubungan kedua negara. Hubungan AS dan Tiongkok semakin tegang ketika Donald Trump tak segan-segan melakukan perang dagang. 

Baca Juga: OOTD Modis Naomi Biden, Cucu Joe Biden yang Gayanya Atraktif

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya