Keamanan Memburuk, Pemerintah Segera Evakuasi WNI dari Afghanistan
Belasan WNI di Afghanistan dievakuasi pakai pesawat sewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia berencana mengevakuasi sejumlah WNI yang diketahui masih berada di Afghanistan. Rencana evakuasi itu menyusul situasi keamanan di Afghanistan yang terus memburuk usai kelompok militan Taliban mulai menguasai kota-kota di negara tersebut.
Stasiun berita BBC, Jumat, 13 Agustus 2021 melaporkan Taliban sudah berhasil menguasai kota kedua terbesar di sana, Kandahar. Sebelumnya, mereka juga sudah menguasai Kota Ghazni dan Herat.
Kepastian rencana evakuasi itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani kepada IDN Times melalui telepon.
"Dengan menimbang situasi yang ada saat ini, maka pemerintah memang berencana untuk melakukan evakuasi terhadap WNI yang berada di sana dalam waktu dekat. Karena kan sudah dalam keadaan begini," ujar Kadir.
Ia mengatakan jumlah WNI yang bakal dievakuasi mencapai belasan orang. Pemerintah, kata pria yang pernah menjadi Duta Besar Indonesia di Kanada itu, fokus kepada keselamatan dan kesehatan semua WNI di Afghanistan termasuk staf KBRI di Kabul.
"Kami juga belum berencana menutup misi diplomatik di sana, jadi akan terus kami pertahankan," tutur dia lagi.
Lalu, bagaimana mekanisme evakuasi belasan WNI itu dari Afghanistan? Apalagi saat ini melakukan perjalanan lintas negara sulit lantaran dunia masih diselimuti pandemik COVID-19.
Baca Juga: Fakta-Fakta Taliban: Sejarah 'Pelajar' Mengangkat Senjata
1. KBRI Kabul tetap akan dioperasikan oleh unsur keamanan dan diplomat
Dari belasan WNI yang hendak dievakuasi, ada enam WNI yang bersedia diungkap latar belakangnya oleh Kemlu. Sebanyak dua orang di antaranya bekerja untuk PBB, dua WNI sebagai ekspatriat dan dua WNI lainnya menikah dengan warga Afghanistan.
"Semuanya berada di wilayah Kabul dan mereka dalam kondisi sehat. Kami akan mengevakuasi mereka karena pemerintah mengutamakan keselamatan dan kesehatan mereka," ujar Kadir.
Sementara, KBRI Kabul akan tetap dibuka dan dioperasikan oleh tim esensial yang terdiri dari unsur diplomat dan keamanan. "Misi diplomatik akan tetap ada dengan tim esensial," tutur dia.
Ia menambahkan beragam rencana kontijensi sudah disiapkan bila kondisi keamanan di Afghanistan memburuk.
Baca Juga: Presiden Jokowi Nekat ke Afganistan, Dua Helikopter Mengawal Rombongan