TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Virus Corona di Iran Semakin Mengganas, 22 Orang Tewas 

Wakil Presiden Iran dilaporkan juga kena virus corona

(Ilustrasi warga di Iran beraktivitas di tengah ancaman wabah virus corona) EPA

Jakarta, IDN Times - Wabah virus corona di Iran semakin gawat. Otoritas berwenang di sana pada Kamis kemarin melaporkan angka kematian akibat virus yang diberi nama COVID-19 itu bertambah tiga orang. Maka, total warga yang meninggal akibat virus yang berasal dari Wuhan itu menjadi 22 orang. Ini menjadikan Iran sebagai daerah tertinggi kedua setelah Tiongkok dalam hal jumlah korban tewas. 

Kantor berita pemerintah IRNA edisi kemarin menerbitkan sebuah peta mengenai penyebaran virus corona di Iran. Laporan yang mereka kutip menyebut sudah ada 141 orang yang terinfeksi virus itu. Namun, mereka tak menyebut jumlah kematian mencapai 22 orang. 

Bahkan, kantor berita semi formal Iran, ILNA News sempat melaporkan sesungguhnya angka kematian di Iran sudah mencapai 50 orang. Sebagian besar kematian diduga berasal dari Kota Qom, area yang disucikan bagi penganut syiah. 

Lalu, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Iran untuk mencegah agar virus tersebut tidak semakin meluas di sana?

Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Akibat Virus Corona di Iran Capai 50 Orang?

1. Pemerintah Iran membatasi hak bepergian bagi orang-orang yang diduga terinfeksi virus corona

Ilustrasi pasien terjangkit virus corona. IDN Times/Mia Amalia

Menurut laman media Prancis, France 24, Kamis (27/2), Pemerintah Iran sudah mulai membatasi hak bepergian bagi orang-orang yang diduga telah terjangkit virus corona. Hal itu diumumkan oleh otoritas berwenang di Iran pada (26/2) lalu. 

Selain itu, mereka juga memberikan pembatas di tempat-tempat yang banyak dikunjungi oleh para penganut Muslim Syiah, termasuk Masjid Imam Reza yang berlokasi di kota kedua terbesar di Iran, Mashhdad dan Masjid Fatima Masumeh di Kota Qom. 

Para ahli kesehatan internasional sesungguhnya khawatir terhadap cara Pemerintah Iran menangani wabah virus corona. Namun, Pemerintah Iran berkukuh mengklaim bisa mengatasi wabah tersebut. 

2. Para pejabat tinggi Iran mulai terinfeksi virus corona

(Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi ) www.theaustralian.com.au

Virus corona tidak hanya hinggap di warga biasa. Para pejabat tinggi di Iran pun mulai ikut tertular. Teranyar, Wakil Presiden Urusan Perempuan dan Keluarga Masoumeh Ebtekar dilaporkan positif terinfeksi virus corona (Covid-19) pada Kamis (27/2). Koran pemerintah Iran melaporkan informasi ini yang kemudian dikutip sejumlah media asing, salah satunya adalah The Washington Post.

Laman El Arabiya melaporkan bahwa pada hari yang sama, Ketua Bidang Keamanan Nasional dan Komite Urusan Luar Negeri di parlemen Iran Mojtaba Zolnour mengumumkan dirinya juga terinfeksi virus yang sama. Selain itu, ada pula Wakil Menteri Kesehatan, Iraj Harirchi dan seorang anggota parlemen dari Kota Qom, Mahmoud Sadeghi. 

Adanya dugaan bahwa Iraj sudah terinfeksi sesungguhnya terlihat ketika ia mendampingi juru bicara pemerintah, Ali Rabiei saat memberikan keterangan pers pada Senin (24/2) lalu. Beberapa kali ia terlihat batuk-batuk dan berkeringat.

"Saya juga sudah terinfeksi dengan virus corona," kata Iraj dalam video tersebut dan dikutip stasiun berita Al Jazeera edisi Selasa (25/2). 

Baca Juga: [BREAKING] Wakil Presiden Iran Dilaporkan Terjangkit Virus Corona

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya