Pilot Susi Air Masih Disandera, KKB Papua Tuntut PBB Jadi Mediator
TNI-Polri nyaris serbu lokasi KKB Papua tapi urung dilakukan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sudah 20 hari pilot Susi Air, Philip Mark Merthens, disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Namun, hingga kini belum terlihat ada titik temu agar pilot asal Selandia Baru dibebaskan.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM yang berbasis di Australia, Akoubu Amatus Douw, malah menyebut pihaknya ingin agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ikut dilibatkan sebagai mediator antara Indonesia, Selandia Baru, dan KKB.
"Itu posisi kami saat ini. Dia merupakan bagian dari warga kami di Pasifiik. Kami ingin kalian menyelamatkan nyawanya. Kami menghormati nilai-nilai kemanusiaan, HAM bagi semua orang sesuai dengan piagam PBB," kata Akoubu dan dikutip dari stasiun berita ABC News Australia pada Minggu, (26/2/2023).
KKB juga meminta kemerdekaan Papua sebagai syarat pembebasan Philip di Nduga. Mereka juga menuntut agar Australia dan Selandia Baru agar menyetop ekspor perlengkapan militer ke Indonesia.
Tuntutan agar PBB ikut terlibat sebagai mediator sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. Salah satu yang kerap diminta untuk berkunjung ke Bumi Cendrawasih adalah Badan HAM PBB.
Baca Juga: Menko Mahfud: Pemerintah Tak Akan Negosiasi dengan KKB soal Papua
1. Pemerintah tak akan pernah mau melepas Papua dari NKRI
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, menegaskan pemerintah tidak akan bernegosiasi dengan KKB agar melepaskan Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pernyataan itu disampaikan karena di dalam video yang beredar, salah satu anggota KKB meminta kepada pemerintah untuk memerdekakan Papua. Bila permintaan itu tidak dipenuhi, maka pilot dari maskapai Susi Air tak bakal dilepas.
"NKRI berdasarkan konstitusi, hukum internasional, dan kenyataan faktual. (Papua) adalah bagian yang sah dari NKRI. Oleh sebab itu, tidak ada negosiasi soal itu dan kami akan mempertahankan serta memberantas setiap yang ingin mengambil bagian secuil apapun dari NKRI," ungkap Mahfud di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, dikutip kantor berita ANTARA pada 16 Februari 2023 lalu.
Dia menyebut pemerintah sejauh ini telah menempuh pendekatan persuasif dalam pembebasan Philip. Pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu kini disandera oleh KKB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya di Distrik Paro, Nduga, Papua.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga menyampaikan keselamatan Philip menjadi prioritas pemerintah.
Baca Juga: Mahfud: TNI-Polri Hampir Kepung KKB untuk Bebaskan Pilot Susi Air