Sempat Absen 5 Tahun, Jokowi Akan Ikuti Sidang Umum PBB Virtual
Di periode pertama, Indonesia selalu diwakilkan oleh JK
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk pertama kalinya akan mengikuti Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tahun ini, pertama kalinya sidang majelis umum digelar secara virtual lantaran kondisi pandemik COVID-19.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pertemuan fisik di markas PBB di New York hanya diikuti oleh perwakilan masing-masing negara di sana. Hal ini demi mencegah kerumunan orang yang mempercepat transmisi COVID-19.
"Dalam hal ini yang akan mewakili Indonesia di markas PBB adalah Wakil Tetap untuk PBB dan rekan-rekan diplomat yang bertugas di sana," ungkap Retno ketika memberikan keterangan virtual di Kemenlu pada Kamis (17/9/2020).
Sebelumnya, di periode pertama pemerintahannya, Jokowi selalu meminta Jusuf "JK" Kalla yang mewakilinya hadir di Sidang Umum PBB. Hal ini menjadi tanda tanya lantaran Jokowi absen selama lima tahun berturut-turut.
Kapan Jokowi dijadwalkan menyampaikan pidato? Apa yang akan disampaikan di dalam pidatonya itu?
Baca Juga: Gegara Pandemik, Presiden Jokowi Ikuti Sidang Umum PBB secara Virtual
1. Presiden Jokowi dijadwalkan berbicara di forum sidang umum PBB pada 23 September 2020
Menlu Retno menjelaskan Presiden Jokowi dijadwalkan akan menyampaikan pidatonya secara virtual pada Rabu, 23 September 2020 pukul 07:30 WIB. Ini merupakan sesi pertama yakni debat umum Sidang Majelis Umum (SMU) PBB yang akan digelar pada 22-29 September 2020.
"Insya Allah pesan yang disampaikan oleh Bapak Presiden akan ditayangkan di situs UN TV dan general assembly hall secara virtual," kata Retno.
Debat Sidang Umum PBB akan berlangsung selama satu pekan yaitu pada 22-29 September 2020. Sementara, rangkaian SMU PBB sudah dimulai sejak Selasa, 15 September 2020. Sedangkan, sesi tingkat tinggi SMU ke-75 PBB akan berlangsung pada 21 September 2020 hingga 2 Oktober 2020.
Dia menyebut rema SMU PBB tahun ini adalah "The Future We Want, the UN We Need: Reaffirming our Collective Commitment to Multilateralism-Confronting COVID-19 through effective Multilateral Action".
Baca Juga: Trump Kirim Surat ke PBB untuk Proses Keluar dari Keanggotaan WHO