Trump Sebut Tertular COVID-19 Merupakan Berkah dari Tuhan
Meski belum negatif COVID-19, Trump keluar dari rumah sakit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Donald J Trump mengatakan, tertular COVID-19 merupakan berkah dari Tuhan. Sebab, meski belum dinyatakan negatif virus corona, ia mengklaim sudah menemukan obat untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan virus Sars-CoV-2 itu.
Harian The New York Times, Kamis, 8 Oktober 2020 melaporkan selama dirawat di Rumah Sakit Militer Walter Reed, mogul properti itu diberikan obat suntik yang diproduksi perusahaan farmasi Regeneron Pharmaceuticals.
Dalam video yang diunggah ke akun Twitternya, @realDonaldTrump, ia bahkan menjanjikan akan memberikan obat yang belum terbukti keampuhannya itu ke publik AS. Trump berjanji obat itu diberikan secara gratis.
Stasiun berita BBC melaporkan, meski sudah disuntikan kepada Trump, namun obat itu belum diberi izin edar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS.
"Ini merupakan sebuah berkah yang terselubung, saya tertular (COVID-19). Saya memang sudah mendengar mengenai obat ini, saya katakan biar saya coba dan hasilnya luar biasa," ungkap Trump.
Ia mengaku akan berusaha mengusahakan izin darurat penggunaannya, supaya obat tersebut bisa juga diberikan kepada warga AS yang tengah dalam perawatan akibat COVID-19.
Apakah obat yang diberikan Trump memang sudah teruji keampuhannya?
Baca Juga: Positif COVID-19, Presiden Trump Dirawat di RS Walter Reed
1. Pimpinan perusahaan farmasi Regeneron belum bisa memastikan koktail antibodi ampuh hilangkan COVID-19
Regeneron antibody cocktail adalah koktail antibodi eksperimental yang masih dikembangkan. Perusahaan farmasi itu memperoleh dana senilai lebih dari US$500 juta dari pemerintah federal, untuk mengembangkan dan memproduksi pengobatan yang masih eksperimental itu sebagai bagian dari "Operation Warp Speed", sebuah operasi khusus yang dibuat Trump untuk keluar dari pandemik.
Salah satu prioritas dari Operation Warp Speed adalah menemukan vaksin dan obat untuk sembuh dari COVID-19. Mereka yang terlibat dalam operasi itu juga harus mencari cara bagaimana mendistribusikan vaksin COVID-19.
Usai video Trump dirilis di Twitter pada 8 Oktober 2020 lalu, Regeneron langsung mengajukan izin penggunaan darurat obat koktail itu ke FDA. Padahal, CEO Regeneron dalam sebuah wawancara mengaku belum bisa menjamin bila obat tersebut bisa memulihkan pasien dari COVID-19.
Hal itu lantaran obat koktail itu belum melalui uji klinis dalam skala besar. Selain itu, hasilnya harus dibandingkan dengan relawan yang hanya diberi plasebo. Uji klinis itu belum rampung.
Editor’s picks
Baca Juga: Presiden Trump Akui Minum Obat Anti Malaria Agar Tak Kena COVID-19