TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usai Beri Nama Jalan Joko Widodo, UEA Berencana Bangun Masjid di Solo 

Biaya pembangunannya mencapai US$20 juta atau Rp294 miliar

Ilustrasi masjid The Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi (www.instagram.com/@carlakiss15)

Jakarta, IDN Times - Usai memberikan nama jalan Presiden Joko Widodo, Pemerintah Uni Emirat Arab juga berencana membangun masjid megah di Solo, Jawa Tengah. Duta Besar Indonesia untuk UEA, Husin Bagis mengatakan masjid besar yang akan dibangun di Solo itu merupakan duplikasi Masjid Agung Sheikh Zayed yang ada di Abu Dhabi. 

"Kurang lebih biaya yang diberikan itu 20 juta US dolar atau hampir Rp300 miliar. Semua biaya mereka yang menanggung," ungkap Dubes Husin ketika dihubungi oleh IDN Times melalui telepon pada Selasa pagi (20/10/2020). 

Ia mengatakan dari segi ukuran tidak akan sebesar Masjid Agung Sheikh Zayed. Namun, dari segi desain akan dibuat mirip masjid yang menjadi ikon di Abu Dhabi tersebut. Husin tidak membantah Solo dipilih sebagai lokasi dibangunnya masjid karena di sana merupakan kota kelahiran Jokowi

Kapan rencananya masjid agung ini akan mulai dibangun di Solo?

Baca Juga: Penamaan Jalan Presiden Joko Widodo Inisiatif Uni Emirat Arab

1. Duplikasi Masjid Agung Sheikh Zayed mulai dibangun di Solo pada Desember 2020

Ilustrasi Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi (www.instagram.com/@mamahabibti)

Menurut Dubes Husin, duplikasi Masjid Agung Sheikh Zayed akan mulai dibangun di Solo pada Desember 2020. Masjid itu diprediksi rampung dibangun pada April 2022. Dia menjelaskan pembangunan masjid agung di Kota Solo lantaran pemimpin UEA merasa dekat dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. 

"Masjid ini direncanakan sanggup menampung 10 ribu jemaah," kata dia.

2. Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi mencetak tiga rekor dunia dari Guiness World Record

Ilustrasi masjid The Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi (www.instagram.com/@carlakiss15)

Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi dibangun sejak tahun 1996. Dikutip dari stasiun berita CNN November 2019 lalu, butuh waktu 12 tahun untuk merampungkan pembangunan masjid megah itu. Pemerintah UEA menghabiskan biaya sekitar US$545 juta atau setara Rp8 triliun. 

Masjid agung itu memiliki luas 22.412 meter persegi. Artinya, luas masjid setara empat kali lapangan sepak bola. 

Masjid itu sanggup menampung lebih dari 40 ribu jemaah dan dianugerahi tiga kali rekor dunia dari Guiness World Records karena di dalam masjid terdapat karpet yang ditenun dengan tangan berukuran terbesar di dunia, lampu gantung terbesar dan kubah yang terbesar. Bila dilihat dari ukuran, Masjid Agung Sheikh Zayed juga merupakan masjid ketiga terbesar di dunia. 

Nama masjid itu diambil dari nama pemimpin pertama UEA. Mendiang Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan yang kemudian membuat ide dan mewujudkannya. Arsitektur bangunannya juga dilihat begitu megah. Usai wafat tahun 2004 lalu, jenazah Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan dimakamkan di halaman masjid. 

Lantaran keindahan arsitektur masjid, tidak heran bila Masjid Agung Sheikh Zayed selalu jadi primadona tujuan turis. Berdasarkan data dari badan pariwisata UEA, pada pertengahan tahun 2019 saja, jumlah pengunjung sudah menyampai 4 juta orang. 

Baca Juga: Uni Emirat Arab Resmi Cabut UU Boikot Israel

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya