TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Alasan Gempa Turki-Suriah Sangat Mematikan, Renggut Ribuan Nyawa!

Korban tewas kini telah mencapai 12 ribu orang

Gempa 7,8 M guncang Turki dan perbatasan Turki-Suriah. (dok. Turkiye Ministry of National Defence)

Jakarta, IDN Times - Gempa berkekuatan Magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki hingga ke Suriah dan menewaskan hingga lebih dari 12 ribu orang. Ribuan bangunan runtuh di dua negara ini.

Upaya penyelamatan besar-besaran sedang dilakukan dengan dukungan dari tim penyelamat internasional serta bantuan dari negara-negara sahabat.

Gempa ini terjadi pada pagi hari sekitar pukul 04.00 dan melanda beberapa provinsi di Turki. Gaziantep, Nurdagi, Kahramanmaras dan Hayta merupakan wilayah yang terdampak cukup parah.

Gempa 6 Februari 2023 ini juga disebut sebagai salah satu gempa paling dahsyat di dunia dalam 20 tahun terakhir dan di Turki itu sendiri.

Baca Juga: Terus Bertambah, Korban Gempa Turki-Suriah Jadi 12.049 Orang

1. Penyebab gempa bisa sangat mematikan

Gempa Turki (twitter.com/ArafehLaith)

Dilansir CNN, Kamis (9/2/2023), sejumlah faktor menyebabkan gempa 7,8 M ini cukup kuat untuk meluluhlantakkan Turki dan Suriah. Salah satunya adalah waktu gempa yang terjadi pada pukul 04.00 pagi hari.

Dengan waktu terjadinya gempa ini, mayoritas warga sedang tertidur lelap. Akibatnya, mereka tidak sempat menyelamatkan diri dan tertimbun reruntuhan.

Selain itu, cuaca yang dingin dan bersalju juga menyulitkan upaya penyelamatan serta pemulihan dari dua negara ini. Suhu di 10 provinsi di Turki yang dilanda gempa bisa menyentuh di bawah 0 derajat Celcius.

“Dengan hujan dan salju yang turun di Turki dan Suriah, ini membuat mereka yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan bisa meninggal karena hipotermia dan kekurangan air,” kata ahli meteorologi senior CNN, Britley Ritz.

2. Bangunan yang runtuh diduga dibangun sebelum 1999

Gempa Turki (twitter.com/ArafehLaith)

Sementara itu, ribuan bangunan yang runtuh di provinsi-provinsi tersebut diduga merupakan bangunan lama, yang dibangun sebelum 1999.

“Tidak semua bangunan dibangun sesuai dengan standar seismik Turki modern,” ucap insinyur struktur USGS, Kishor Jaiswal.

Kekurangan dalam desain dan konstruksi, terutama pada bangunan tua, menyebabkan bangunan tersebut tidak dapat menahan kerasnya guncangan gempa.

Baca Juga: Dubes RI: 2 WNI Tewas akibat Gempa Turki 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya