TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ASEAN Sepakat Jaga Perdamaian di Laut China Selatan 

Negosiasi COC juga dipercepat

Para Menlu ASEAN memakai batik di pertemuan AMM Retreat. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Indonesia kembali menegaskan perlunya rasa saling percaya dan pengendalian diri antarnegara tentang situasi di Laut China Selatan, terutama dalam kegiatan yang mungkin bisa memperumit atau meningkatkan perselisihan.

“Kami selanjutnya menegaskan kembali perlunya mengejar perdamaian penyelesaian sengketa sesuai dengan prinsip-prinsip yang diakui secara hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982,” sebut pernyataan Indonesia yang merupakan Ketua ASEAN 2023, dalam ASEAN Foreign Minister Retreat, Sabtu (4/2/2023).

Indonesia juga menekankan pentingnya nonmiliterisasi dan pengendalian diri dalam melakukan semua aktivitas oleh penggugat dan semua negara terkait. Termasuk yang disebutkan dalam Declaration of Conduct (DOC) yang dapat semakin membuat rumit dan meningkatkan ketegangan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Diplomasi Batik Indonesia di ASEAN Foreign Minister Retreat

Baca Juga: KTT ASEAN-RoK, Jokowi: Ekonomi Hijau Kunci Masa Depan ASEAN

1. Komitmen bersama untuk menjaga stabilitas

Personel penjaga pantai Filipina sedang mengamati armada milik China di daerah Sabina Shoal, Kepulauan Spratly, Laut China Selatan pada 27 April 2021. (Facebook.com/Philippines Coast Guard)

Kesepuluh menteri luar negeri ASEAN berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan, serta penyelesaian sengketa secara damai.

Penyelesaian sengketa Laut China Selatan ini diharapkan tetap dalam proses hukum dan diplomatik, tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan, dan sesuai dengan prinsip hukum internasional.

Baca Juga: Menlu Retno: ASEAN Wajib Bantu Myanmar Keluar dari Krisis

2. Negosiasi Code of Conduct dipercepat

Peta wilayah Laut China Selatan. (Twitter.com/BMVg_Bundeswehr)

Selain itu, para menteri luar negeri ASEAN juga sepakat untuk kembali membahas tentang Code of Conduct (COC) Laut China Selatan.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menegaskan, negosiasi COC sangat diperlukan secepatnya mengingat perlunya memiliki COC yang substantif, efektif, dan dapat ditindaklanjuti.

“Anggota ASEAN juga berkomitmen untuk mempromosikan penerapan Declaration of Conduct (DOC). Indonesia siap menjadi tuan rumah lebih banyak putaran negosiasi COC tahun ini, yang pertama akan diadakan pada bulan Maret,” kata Retno.

Baca Juga: ASEAN Bahas soal Keanggotaan Penuh Timor Leste

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya