COVID-19 Menggila di Korut, WHO Minta Kim Jong-un Terbuka Soal Data
PBB juga telah menawarkan bantuan ke Korut.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta Korea Utara (Korut) untuk membagikan data dan informasi secara terbuka terkait penyebaran COVID-19 yang kini melanda negara tesebut.
Pemimpin tertinggi Kim Jong Un telah memerintahkan penguncian seluruh wikalah atau lockdown, untuk mencoba memperlambat penyebaran virus. Ia juga meminta militer untuk memantau pasokan obat-obatan.
Saat ini, dilaporkan ada 1,5 juta kasus orang demam di Korut. Namun, KCNA, media pemerintah negara itu tak menyebutkan apakah kasus demam ini disebabkan infeksi COVID-19.
Baca Juga: COVID-19 di Korea Utara Semakin Serius, PBB Siap BantuÂ
1. Korut belum terima bantuan dari PBB
Sejauh ini, Korut belum menerima bantuan yang ditawarkan PBB. WHO mengakui, tidak mungkin memaksa Korea Utara untuk menerima bantuan jika mereka memang tidak ingin.
Namun, WHO memperingatkan bahwa COVID-19 bisa menyebar lebih cepat lagi di Pyongyang jika mereka tak segera menerapkan vaksinasi.
"Akan selalu ada risiko varian baru muncul jika tak ada vaksinasi dan dibiarkan begitu saja," kata Direktur Insiden Darurat WHO Michael Ryan, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (18/5/2022).
WHO pun meminta agar Korut secra terbuka melaporkan data dan informasi COVID-19 di negaranya ke organisasi PBB tersebut.
Baca Juga: Banyak Ahli IT Korut Nyamar Jadi Warga Jepang-Korsel, Ini Imbauan AS