TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diplomat Top China Kunjungi Rusia, Bahas Apa?

Kunjungan ini seolah membalas kunjungan Biden ke Ukraina

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi (youtube.com/Sekretariat FPCI)

Jakarta, IDN Times - Seolah membalas kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke Ukraina, diplomat top China Wang Yi, yang juga eks menteri luar negeri China, melawat ke Rusia.

Wang Yi, yang saat ini menjabat sebagai penasihat kebijakan luar negeri utama China, akan tiba di Moskow pekan ini dalam rangkaian tur Eropa selama delapan hari lamanya.

Sementara itu, hubungan AS dan China kini semakin menegang usai insiden balon mata-mata China yang terbang di wilayah udara AS.

Baca Juga: Makin Lengket, Rusia-China Latihan Militer Bersama di Laut China Timur

Baca Juga: China-Filipina Sepakat Atasi Sengketa Laut China Selatan Secara Damai

1. China tak pernah mengutuk invasi Rusia ke Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping saat mengunjungi Kremlin Moskow pada rabu, 5 Juni 2019. (commons.wikimedia/Presidential Press and Information Office)

Dilansir CNN, Selasa (21/2/2023), namun tak dirinci isu apa saja yang dibawa Wang Yi ke Rusia. Kementerian Luar Negeri China juga tak membeberkan siapa saja yang akan ditemui oleh Wang.

Sebelumnya, Beijing tampak selalu hati-hati dalam menanggapi konflik Rusia dan Ukraina.

China memang telah menyebut bahwa mereka tidak berpihak kepada siapa pun. Kendati demikian, China tidak pernah mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan sempat menyalahkan NATO karena memprovokasi konflik.

Baca Juga: Menlu AS Peringatkan China soal Balon Udara dan Bantuan ke Rusia

2. AS ultimatum China agar tak sumbang senjata ke Rusia

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, saat berbicara dalam konferensi pers pada Senin 1 Februari 2021. (Facebook.com/U.S. Department of State)

Wang Yi juga sempat bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Munich, Jerman. Dalam pertemuan tersebut, Blinken meminta agar China tidak memberikan bantuan senjata ke Rusia.

Blinken menyatakan bahwa AS prihatin dengan adanya rencana China untuk memberikan dukungan kepada Rusia. Blinken menyampaikan kepada Wang Yi bahwa akan ada konsekuensi serius terkait hubungan AS-China jika rencana itu dilaksanakan.

“Ada berbagai jenis bantuan yang setidaknya sedang dipertimbangkan China untuk diberikan ke Rusia, termasuk senjata,” ujar Blinken, tanpa merilis lebih lanjut apa saja bantuan yang dimaksud.

China dan Rusia disebut telah meneken kemitraan ‘tanpa batas’ pada Februari tahun lalu, tak lama sebelum pasuka Rusia menginvasi Ukraina. Hubungan ekonomi kedua negara ini juga semakin erat karena koneksi Moskow dengan Barat perlahan terputus.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya