TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kimia Farma Teken MoU dengan Sinopharm, Kerja Sama Apa Saja?

Ada kerja sama pengembangan bahan baku obat

Penandatanganan MoU Kimia Farma dan Sinopharm. (dok. Kimia Farma)

Jakarta, IDN Times - Biofarma Group, melalui anak usahanya, Kimia Farma, mengembangkan dan meningkatkan potensi bisnis dengan meneken Nota Kesepahaman (MoU) dengan Sinopharm di Beijing China.

MoU ini terkait kerja sama pengembangan bahan baku obat, Traditional Chinese Medicei (TCM) dan Project Platform TB.

Nota Kesepahaman tersebut ditandantangani Direktur Utama KAEF, David Utama dan President Sinopharm International, Zhou Song dan disaksikan oleh Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir dan Chairman of Sinopharm, Liu Jingzhen.

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) Turunkan Beban Usaha Rp189 Miliar Sepanjang 2022

1. Mengupayakan ketahanan kesehatan farmasi nasional

Ilustrasi industri farmasi di dunia (Pixabay)

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyampaikan bahwa Biofarma Group telah menjalin berbagai global collaboration sebagai upaya meningkatkan ketahanan kesehatan farmasi nasional.

“Saat ini produk dan layanan Biofarma Group telah digunakan di lebih dari 150 negara,” katanya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/4/2023).

“Selain itu, kami telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan global lainnya, diantaranya Perusahaan Farmasi Inggris, Profactor Pharma untuk pengembangan blood product Recombinant Factor VIII, kerja sama Bio Farma dengan Google Cloud, Fitbit dan Connectedlife pada inisiatif kesehatan digital baru dan kerja sama dengan MSD untuk memproduksi secara lokal vaksin 4-valent human papillomavirus (HPV), sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui sinergi, inovasi, dan kolaborasi,” lanjut dia.

2. Sejalan dengan program pemerintah

IDN Times/Imam Rosidin

Dengan ditandatanganinya MOU antara KAEF dengan Sinopharm ini tentunya menjadi kesempatan yang baik bagi Biofarma Group untuk terus menjaga ketahanan kesehatan bangsa.

“Hal ini sejalan dengan salah satu program utama Kementerian Kesehatan yaitu meningkatkan ketahanan kefarmasian dan alat Kesehatan. Salah satu agenda peningkatan ketahanan sektor farmasi adalah meningkatkan pemenuhan kebutuhan Bahan Baku Obat (BBO)/Active Pharmaceutical Ingredients (API) kimia, produk biologi, vaksin, produksi dalam negeri,” ucap Honesti.

Vaksin IndoVac produksi Bio Farma merupakan salah satu hasil nyata kemandirian industri farmasi nasional dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 90 persen.

Baca Juga: BPOM: Produk Obat Sirop PT Samco Farma dan PT Ciubros Farma Berbahaya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya