TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Malaysia Siap Pulangkan Warganya dari Rusia, Kenapa? 

Malaysia kini telah siapkan rencana kontijensi

Ilustrasi suasana kota Moskow, Rusia. (Unsplash.com/Random Institute)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Malaysia menyatakan siap memulangkan 755 warga negaranya dari Rusia, jika keselamatan mereka terganggu. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Zamidi.

“Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri telah membuat peraturan untuk memulangkan warga Malaysia dari Rusia, kapan saja, jika perlu,” kata Ahmad, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (27/6/2023).

Saat ini, Malaysia terus memantau perkembangan di Rusia, khususnya di Moskow terkait pemberontakan yang dilakukan oleh Wagner Grup, meski kelompok tersebut kini telah menarik diri.

Baca Juga: Rusia Klaim China Dukung Putin Usai Upaya Pembelotan Wagner

1. Warga Malaysia diimbau untuk waspada

Ahmad Zahid Hamidi (kiri), eks Wakil PM Malaysia dan Presiden UMNO. (dok. Twitter Ahmad Zahid)

Sementara itu, Kedutaan Besar Malaysia di Rusia mengimbau kepada seluruh warganya, khususnya pelajar di Moskow, Saint Petersburg, dan Volgograd untuk tetap waspada dan tenang, dan diminta untuk menghindari area keramaian.

Malaysia juga mengimbau agar warga Malaysia di luar Rusia tidak mengunjungi Negeri Beruang Merah terlebih dahulu untuk sementara waktu, sampai situasi membaik.

2. Indonesia juga minta WNI waspada

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha (Dokumentasi Kemenlu)

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengonfirmasi bahwa KBRI Moskow telah mengeluarkan imbauan kepada WNI yang tinggal di Rusia, terkait dengan ancaman serangan Wagner Grup ke ibu kota Moskow.

“KBRI Moskow telah mengeluarkan imbauan kepada para WNI di beberapa wilayah di Rusia untuk berhati hati dan meningkatkan kewaspadaan karena situasi keamanan,” kata Judha, dalam keterangannya, Minggu (25/6/2023).

“KBRI akan selalu memberikan update berkala. Imbauan tersebut merupakan kewajiban KBRI untuk memberikan alert kepada WNI terhadap berbagai kemungkinan ancaman keamanan,” lanjut dia.

Baca Juga: AS: Pemberontakan Wagner Bukti Keretakan Internal Rusia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya