TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Panas! Debat Pilpres Prancis Bahas Rusia-Ukraina

Debat digelar empat hari sebelum putaran kedua pilpres.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron (kiri) dan Pemimpin Partai National Rally, Marine Le Pen (kanan). (Twitter.com/ZSchneeweiss)

Jakarta, IDN Times - Empat hari sebelum pemungutan suara putara kedua dalam pemilihan presiden Prancis, petahana Emmanuel Macron dan lawannya, Marine Le Pen bertemu dalam debat.

Kedua kandidat berdebat soal biaya hidup di Prancis, soal Rusia, perubahan iklim dan imigrasi.

Sebelumnya, Macron berhasil memenangkan putaran pertama pilpres Prancis dengan 28,1 persen suara. Sementara, Le Pen hanya mendapat 23,3 persen suara.

Baca Juga: Dugaan Penipuan Dana Publik, Capres Prancis Marine Le Pen Diselidiki

Baca Juga: Ingin Buktikan Genosida Rusia, Zelenskyy Undang Presiden Prancis

1. Macron ofensif

Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri upacara penghormatan pemakaman militer untuk mantan presiden Prancis Jacques Chirac di Hotel des Invalides saat hari berkabung nasional di Paris, Prancis, pada 30 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Philippe Wojazer/Pool

Sepanjang debat, Macron terlihat ofensif. Ia tampak lebih seperti seorang penantang daripada petahana. Ia juga berulang kali menyela Le Pen.

Dilansir dari BBC, Kamis (21/4/2022), debat kali ini menjadi sorotan karena sekali lagi mempertemukan Macron dan Le Pen. Pilpres 2017 merupakan bencana bagi Le Pen karena ia kalah dari Macron dan hanya mendapatkan sepertiga suara.

Baca Juga: Emmanuel Macron Menang Putaran Pertama Pilpres Prancis

2. Kedua capres bahas Rusia-Ukraina

Asap dan api membubung selama penembakan di dekat Kiev, saat Rusia melanjutkan invasi ke Ukraina, Sabtu (26/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich.

Dalam debat semalam, Macron mengatakan ulah Rusia sangat fatal. Peran Prancis dan Eropa adalah menyediakan peralatan milier untuk Ukraina dan menerima pengungsi.

Sementara itu, Le Pen dikenal memiliki hubungan dekat dengan Kremlin karena mengambil pinjaman dari bank Rusia untuk partainya. “Jika Prancis memberikan senjata kepada Ukraina, berarti Prancis juga ikut berperang,” kata Le Pen.

Namun, ia mendukung kebijakan Macron untuk menerima pengungsi dari Ukraina.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya