TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PM Israel Larang Yahudi Masuk Al-Aqsa Selama Ramadan

Israel mendapat tekanan dari dalam dan luar negeri

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (www.twitter.com/@netanyahu)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, meminta para pemukim Yahudi untuk tidak memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan. Permintaan ini dilayangkan oleh Netanyahu setelah meninjau situasi yang berkembang.

Memang, pemerintah Israel belakangan tengah dikecam berbagai pihak atas tindakan polisi yang menyerang Al Aqsa. Parahnya, ketika itu sejumlah umat muslim sedang beribadah.

Sejumlah negara, termasuk Indonesia, melayangkan kecaman kepada Israel. Bahkan, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sempat mengingatkan Israel agar tak mengulangi tindakannya, jika tidak akan ada konsekuensi yang diterima.

"Keputusan ini dibuat setelah adanya peninjauan komprehensif soal situasi keamanan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur," begitu pernyataan kantor Netanyahu, dikutip Anadolu, Rabu (12/4/2023).

Baca Juga: Kian Panas, 1.532 Pemukim Israel Serbu Masjid Al-Aqsa

1. Turis Yahudi juga dilarang masuk ke kompleks masjid

Ilustrasi Yahudi (IDN Times/Mardya Shakti)

Keputusan dari Israel juga termasuk pelarangan terhadap masuknya para turis Yahudi yang ingin naik ke Temple Mount, sebutan untuk kompleks masjid.

Namun, keputusan ini tampaknya membuat Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, kecewa. Dia menggambarkan keputusan itu sebagai kesalahan serius yang tidak akan membawa perdamaian.

Bagi umat Islam, Al Aqsa merupakan tempat suci ketiga setelah Mekkah dan Madinah. Sementar bagi Yahudi, kompleks Al-Aqsa adalah Temple Mount yang merupakan situs suci kuil Yahudi kuno.

2. Israel mendapat sejumlah tekanan imbas serangan ke Al-Aqsa

Ilustrasi - Seorang pria Palestina berdoa ketika polisi Israel berkumpul selama bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa, Jumat (7/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad)

Sebelumnya, Israel memang sedang menghadapi tekanan dari dalam dan luar negeri pasca serangan 1.500 pemukim Yahudi yang dikawal oleh polisi Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa.

Keputusan ini diambil Netanyahu usai Hamas menegaskan, warga Palestina tidak boleh meninggalkan Al-Aqsa hingga akhir Ramadan.

Hamas juga meminta agar Yahudi untuk tidak berkunjung ke situs suci yang ada di dalam kompleks masjid karena kerap menimbulkan bentrokan.

Baca Juga: Erdogan Ingatkan PM Israel soal Serangan Polisi ke Al-Aqsa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya