TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prabowo Bakal Kunjungi Jepang Pekan Ini, Mau Bahas Apa?

Sebelumnya Prabowo menyambangi China 31 Maret-2 April 2024

Gibran unggah foto berpelukan dengan Prabowo di Kertanegara (instagram.com/gibran_rakabuming)

Intinya Sih...

  • Prabowo Subianto akan mengunjungi Jepang pada 2-3 April 2024, setelah kunjungan ke China.
  • Kedutaan Besar Jepang di Indonesia mengonfirmasi rencana pertemuan Prabowo dengan pejabat pemerintah Jepang.
  •  

Jakarta, IDN Times - Kedutaan Besar Jepang di Jakarta mengonfirmasi Menteri Pertahanan (Menhan) RI sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto akan mengunjungi Jepang selama dua hari, yakni pada 2-3 April 2024.

“Kedutaan Besar Jepang di Indonesia menginfokan bahwa presiden terpilih, bapak Prabowo Subianto dijadwalkan mengunjungi Jepang pada 2 hingga 3 April 2024 dan sedang dalam proses mengatur pertemuan dengan para pejabat pemerintah Jepang,” demikian informasi yang diterima IDN Times, Senin (1/4/2024).

Baca Juga: Ketua KPU di Sidang MK: Cuma Prabowo Maju Pilpres 4 Kali

1. Prabowo juga akan sambangi China

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian (https://www.fmprc.gov.cn/)

Sebelum itu, Prabowo dilaporkan mengunjungi China pada 31 Maret hingga 2 April 2024. Hal ini dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China.

"Atas undangan Presiden Xi Jinping, presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto akan mengunjungi Tiongkok mulai tanggal 31 Maret hingga 2 April. Presiden Xi Jinping akan mengadakan pembicaraan dengannya," ujar juru bicara Kemlu China Lin Jian, dikutip dari laman resmi Kemlu China.

Baca Juga: Prabowo akan Berkunjung ke China Penuhi Undangan Presiden Xi Jinping

2. Bakal bahas isu bilateral

Perdana Menteri China, Li Qiang. (IDN Times/Sonya Michaella)

Dalam kunjungannya ke China, Prabowo tidak hanya akan menemui Xi Jinping. Dia juga disebut akan melakukan pembicaraan dengan perdana menteri Li Qiang.

"Dia (Prabowo) juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang. Mereka akan bertukar pandangan mengenai hubungan bilateral dan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama," ujar Lin Jian.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya