TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prabowo: RI Siap Kirim Pasukan Perdamaian Redakan Perang Ukraina

Prabowo usulkan agar gencatan senjata Ukraina dilakukan

International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue ke-20 di Singapura (Tim Humas Prabowo)

Seoul, IDN Times - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengusulkan gencatan senjata di Ukraina segera dilakukan. Hal ini diungkapkan Prabowo dalam sesi panelis di Shangri-La Dialogue, Singapura, 2-4 Juni 2023.

"Indonesia siap untuk mengirimkan pasukan perdamaian guna mendukung diakhirinya perang di Eropa yang sudah menyebabkan kerusakan yang luar biasa dan banyak rakyat sipil yang menjadi korban," kata Prabowo, Sabtu (3/6/2023).

Menurut Prabowo, perang di Ukraina yang sudah berlangsung lebih satu tahun sekarang ini, berdampak kepada kehidupan di seluruh dunia. Padahal tantangan yang dihadapi dunia semakin berat termasuk terus bermutasinya virus COVID-19.

Baca Juga: Prabowo dan Menhan AS Empat Mata Bahas Kerja Sama Pertahanan

Baca Juga: Bicara di IISS, Prabowo Singgung Sikap AS-China untuk Perdamaian Dunia

1. Deklarasi Shangri-La Dialogue yang membahas perang Ukraina

International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue ke-20 di Singapura (Tim Humas Prabowo)

Sementara itu, untuk mencegah semakin memburuknya keadaan termasuk kerusakan yang lebih masif di Ukraina dan Rusia, serta makin banyaknya korban jiwa, Prabowo mengusulkan ada deklarasi yang dihasilkan dari Pertemuan Shangri-La Dialogue.

"Yang pertama harus kita lakukan adalah meminta pihak Ukraina dan Rusia untuk menerapkan gencatan senjata,” tegas Prabowo.

Langkah kedua, ia meminta kedua belah pihak mundur 15 kilometer dari titik gencatan senjata sekarang ini.

"Ketiga, meminta Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membentuk pasukan penjaga perdamaian dan menempatkan di wilayah demiliterisasi sekarang ini. Kemudian PBB menggelar referendum kepada masyarakat yang tinggal di wilayah demiliterisasi,” usulnya.

Baca Juga: Rusia Bombardir Ukraina, Tiga Orang Tewas Imbas Puing-puing Rudal

2. Indonesia bakal jadi negara pertama yang ikut pasukan perdamaian di Ukraina

Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 (dok. Sekretariat Presiden)

Prabowo juga menegaskan bahwa usulan penghentian perang ini harus disetujui semua negara. "Saya memutuskan bahwa Indonesia akan menjadi negara pertama yang ikut menjadi pasukan penjaga perdamaian,” sambungnya.

Perwakilan Tinggi dan Wakil Presiden Komisi Eropa Josep Borrell Fontelles, yang menjadi panelis bersama Prabowo, mengakui biaya yang harus ditanggung Uni Eropa untuk perang di Ukraina sangat tinggi.

"Bantuan militer yang diberikan UE kepada Ukraina nilai sekitar 40 miliar dolar AS. Kalau ditambah dengan latihan untuk pasukan Ukraina nilai bantuan yang diberikan bisa mencapai 60 miliar dolar AS," ucap Borrell.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya