Presiden Palestina Titip Pesan ke Biden Lewat Jokowi
Permintaan ini khusus disampaikan dari Abbas ke Jokowi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo mengaku mendapatkan titipan pesan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk disampaikan ke Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, soal kondisi Gaza.
Jokowi sedianya akan bertemu dengan Biden di Gedung Putih pada Senin (13/11/2023), waktu setempat. Saat ini Jokowi baru saja mendarat di AS, usai menghadiri KTT Luar Biasa OKI di Arab Saudi.
"KTT OKI menghasilkan resolusi yang berisi pesan yang sangat kuat untuk dunia. Dan pesan inilah yang akan saya sampaikan ke Presiden Biden, besok. Ini adalah suara dari 57 negara, sepertiga suara negara di dunia," kata Jokowi, dalam keterangannya, Senin (13/11/2023).
"Selain itu, saya juga akan menyampaikan pesan dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, yang meminta secara khusus untuk menyampaikannya kepada Presiden Biden," lanjutnya.
Baca Juga: Sejarah Boikot yang Jadi 'Senjata' Melawan Israel
1. Dunia tak berdaya hadapi serangan Israel
Dalam pernyataan nasional di KTT OKI, Jokowi menyebut dunia saat ini tidak berdaya melihat kekejaman terjadi di Gaza. Selama sebulan serangan, negara-negara lain tak mampu menghentikan kekejaman Israel.
"Satu bulan telah terjadi kekejaman ini dunia seolah benar-benar tidak berdaya. Lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia, lebih dari 190 pimpinan negara, tapi sampai saat ini tak satu pun mampu hentikan kekejaman ini," tegas Jokowi di KTT OKI.
Jokowi meminta agar Israel melakukan gencatan senjata. Cara Israel yang menggunakan narasi self defence, menurut Jokowi, membuat situasi memburuk.
"Tanpa gencatan senjata, situasi tak akan membaik. Israel telah gunakan narasi self defense dan terus lakukan pembunuhan rakyat sipil. Ini tak lain sebuah collective punishment. Kita semua harus cari jalan agar Israel segera lakukan gencatan senjata," ujar Jokowi.
Baca Juga: Israel Targetkan RS Al Shifa, 37 Bayi Prematur Terancam