TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Lanka Hadapi Krisis, Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan

Bantuan ini berupa obat-obatan dan alat kesehatan.

ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Jakarta, IDN Times - Sri Lanka kini tengah mengalami krisis ekonomi yang berdampak pada kelangkaan obat dan alat kesehatan.

Sebagai respons atas situasi tersebut, pemerintah Indonesia mengirimkan 3.026 kilogram bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan esensial dan alat kesehatan untuk pemerintah Sri Lanka.

Baca Juga: Imbas Krisis Valuta Asing, Sri Lanka Akan Jual Visa Jangka Panjang

Baca Juga: Krisis Ekonomi kian Parah, Sri Lanka Minta Bantuan IMF

1. Bantuan dikirim dalam 2 kloter

Ilustrasi gedung Kementerian Kesehatan di Kuningan, Jakarta Selatan (www.kemkes.go.id)

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia Yasoja Gunasekera di Bandara Soekarno Hatta, hari ini.

“Bantuan tersebut dikirim dalam 2 kloter menggunakan pesawat kargo dari Bandara Soekarno-Hatta,” kata Kunta, dikutip dari laman Kemkes RI, Kamis (28/4/2022).

Berkat bantuan program CSR dari kesembilan perusahaan tersebut, total donasi yang berhasil terkumpul senilai 22,1 miliar terdiri dari 11 item obat dan 8 item alat kesehatan.

Kloter pertama diberangkatkan mulai hari ini dengan total berat 1,2 ton yang terdiri dari 8 item obat sitostatika dan 6 item alat kesehatan, senilai Rp4,5 juta.

Kloter kedua, rencananya akan diberangkatkan tanggal 8 Mei 2022 dengan total berat 1,8 ton terdiri dari 2 item obat sitostatika, 1 suplemen untuk pasien kanker, dan 2 item alat kesehatan senilai Rp17,6 juta.

Baca Juga: Kronologi Sri Lanka Masuk ke Dalam Jurang Krisis Ekonomi

2. Proses pengiriman yang aman

CNN Indonesia

Mengingat jenis barang yang dikirimkan, Kemenkes memastikan seluruh proses pengiriman aman karena telah sesuai dengan standar pengiriman barang ke luar negeri.

“Untuk menjaga mutu dan keamanan obat selama perjalanan, telah dilakukan packaging sesuai standar pengemasan untuk ekspor obat dan alat kesehatan serta dilengkapi dokumen-dokumen lengkap yang diperlukan,” terangnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya