TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terima Chief Executive Hong Kong, Jokowi Titip Kesejahteraan PMI

Hampir 90 persen WNI di Hong Kong adalah PMI

Pekerja migran di Hong Kong menghabiskan akhir pekan dengan berjalan-jalan di sebuah taman di daerah Tsing Yi, Hong Kong. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Jakarta, IDN Times - Presiden Republik Indonesia Joko “Jokowi” Widodo menerima Chief Executive Hong Kong John Lee beserta delegasinya di Istana Merdeka, Selasa (25/7/2023) kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan tiga hal yakni soal investasi, perdagangan, hingga perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Hong Kong.

Berbicara kepada Lee, Jokowi menitipkan perlindungan WNI berikut kesejahteraannya. Seperti diketahui, jumlah WNI di Hong Kong mencapai lebih dari 140 ribu orang dengan 90 persen di antaranya merupakan pekerja migran.

“Chief Executive mengatakan bahwa mereka sangat berterima kasih dengan keberadaan pekerja migran Indonesia di sana yang sangat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Hong Kong dan Bapak Presiden menyampaikan titip untuk perlindungannya dan juga masalah kesejahteraannya,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dalam keterangannya, Kamis (27/7/2023).

Baca Juga: Jokowi Terima Pejabat dan 30 Bos Perusahaan Hong Kong di Istana

1. Bicarakan soal investasi

Presiden Joko Widodo terima kunjungan Chief Executive Hong Kong, John Lee. (dok. Setpres RI)

Retno juga menyebutkan bahwa Jokowi menyampaikan soal peluang investasi di Indonesia yang sangat besar ke Lee.

“Bapak Presiden menyampaikan antara lain peluangnya adalah di pembangunan ibu kota baru. Di beberapa sektor yang disebut Bapak Presiden adalah antara lain mengenai infrastruktur, transportasi, digital technology, dan juga green energy,” tutur Retno.

2. Fasilitasi hubungan dagang agar hambatan menurun

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat mengunjungi media center AMM/PMC. (IDN Times/Sonya Michaella)

Terkait perdagangan, kedua pihak berkomitmen untuk memberikan fasilitasi agar hambatan-hambatan perdagangan makin menurun karena jumlah perdagangan antara Indonesia dan Hong Kong sudah cukup besar

Menurut Retno, pada kuartal pertama tahun lalu, perdagangan Indonesia dengan Hong Kong naik cukup signifikan lebih dari 20 persen.

“Yang disampaikan Bapak Presiden adalah akses beberapa produk Indonesia antara lain produk makanan, pertanian, dan rempah-rempah. Bapak Presiden menyarankan agar ada kerja sama di bidang bea cukai yang disambut baik oleh Chief Executive Hong Kong,” imbuh Retno lagi.

Baca Juga: Hina Lagu Kebangsaan China, Pria Hong Kong Divonis 3 Bulan Penjara

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya