TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tim Indonesia Bantu Lokasi Paling Terdampak Gempa di Turki 

Lokasi ini ada di Provinsi Hatay

Misi kemanusiaan Indonesia untuk penanganan gempa Turki telah tiba. (dok. KBRI Ankara)

Jakarta, IDN Times - Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal menyatakan bahwa tim misi kemanusiaan Indonesia dipusatkan berada di Provinsi Hatay untuk membantu penanganan pasca gempa Turki.

Pasalnya, Provinsi Hatay merupakan provinsi di Turki yang paling parah kondisinya usai diguncang gempa berkekuatan 7,8 M pekan lalu.

“Saya mengusulkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) agar tim Indonesia, baik SAR maupun tim medis untuk ditugaskan di Hatay, khususnya Antakya,” kata Iqbal, dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).

Baca Juga: KBRI Distribusikan Bantuan Logistik untuk WNI Korban Gempa Turki

Baca Juga: Misi Kemanusiaan Indonesia untuk Bantu Turki Telah Tiba 

1. Tim pertama langsung bekerja di Antakya

Tim misi kemanusiaan Indonesia untuk membantu penanganan pasca gempa Turki. (dok. KBRI Ankara)

Sesaat setelah tiba di Adana, Tim MUSAR Indonesia gelombang pertama ini sudah langsung bekerja untuk melakukan pencarian dan penyelamatan korban di salah satu lokasi di kota Antakya, Provinsi Hatay.

Tahap pertama misi kemanusiaan ini telah tiba di Adana, Turki, pada 12 Februari 2023, dua pesawat yaitu B 737-400 TNI AU dan Hercules C-130 yang mengangkut tim MUSAR (Medium Urban Search and Rescue) yang berjumlah 65 personel beserta perlengkapan SAR dan logistik berupa bahan makanan, selimut, dan lain-lain.

Baca Juga: Menlu RI Minta Dubes Ngantor di Lokasi Gempa Turki 

2. Bantuan tahap kedua juga sudah berangkat kemarin

Tim kemanusiaan Indonesia untuk membantu penanganan pasca gempa Turki. (dok. KBRI Ankara)

Sementara itu, tim kemanusiaan tahap kedua sudah berangkat pada 13 Februari 2023 kemarin, dengan pesawat Garuda Indonesia A330-300 di mana Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha juga turut serta dalam rombongan.

“Pesawat membawa 119 personel Emergency Medical Team (EMT) dan tim pendukung yang disertai dengan bantuan alat kesehatan, rumah sakit lapangan, obat-obatan dengan total berat 18 ton; serta bantuan logistik peralatan seberat dua ton yang antara lain terdiri dari selimut, tenda, genset, sleeping bag, dan makanan siap saji,” ungkap Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dalam keterangannya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya