TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

WHO: Ada 16 Juta Dosis Vaksin untuk Cacar Monyet 

Mayoritas kasus berada di Benua Eropa

ilustrasi monkeypox (pixabay.com/TheDigitalArtist)

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 18 ribu kasus cacar monyet yang dilaporkan secara global dari 78 negara, dengan mayoritas di Eropa. Wabah cacar monyet ini juga sudah ditetapkan sebagai situasi darurat kesehatan global, mengingat kasusnya yang semakin bertambah.

WHO mengatakan, sejauh ini, 98 persen kasus di luar negara-negara di Afrika di mana virus itu merupakan endemik telah dilaporkan pada pria yang berhubungan seks dengan pria. Namun, WHO juga kini tengah menyiapkan vaksin untuk menghadapi virus tersebut. 

Baca Juga: Pahami! Ini Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet

Baca Juga: IDI Minta Semua Dokter Waspadai Gejala Cacar Monyet pada Pasien

1. Ada 16 juta dosis vaksin cacar monyet

Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus (YouTube/CNBC Television)

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa ada sekitar 16 juta dosis vaksin yang disetujui yang tersedia, tetapi hanya dalam jumlah besar, sehingga akan memakan waktu beberapa bulan untuk memasukkannya ke dalam botol.

"Kami mendesak negara-negara yang memiliki stok untuk berbagi vaksin sementara pasokan terbatas," kata Tedros, dikutip dari ANTARA, Rabu (27/7/2022).

Cacar monyet telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang di beberapa bagian Afrika selama beberapa dekade, tetapi kasus-kasus mulai dilaporkan di luar negara-negara endemik pada Mei. Penyakit itu biasanya menyebabkan gejala ringan hingga sedang, termasuk demam, kelelahan, dan lesi kulit yang menyakitkan yang akan sembuh dalam beberapa minggu.

Baca Juga: WHO Tetapkan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global

2. WHO merekomendasikan vaksinasi untuk kelompok rentan

illustrasi penyebaran cacar monyet (timetotime.com)

WHO juga merekomendasikan vaksinasi untuk kelompok berisiko tinggi, termasuk pria yang berhubungan seks dengan pria, dengan banyak pasangan seksual dan petugas kesehatan.

WHO memperingatkan bahwa perlu beberapa minggu setelah mendapatkan dosis lengkap vaksin agar sepenuhnya terlindungi. Jadi, seseorang harus mengambil tindakan pencegahan lain sampai saat itu.

Saat ini, sekitar 10 persen pasien telah dirawat di rumah sakit selama wabah saat ini dan lima telah meninggal dan semuanya di Afrika.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya