TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Iran Luncurkan Kapal Perang Siluman, Amerika Kirim Kapal Induk

Wah kira-kira ada apa ya?

pixabay.com/skeeze

Washington, IDN Times - Hubungan antara Washington dan Teheran masing pasang-surut terkait dengan kebijakan Iran untuk tetap terus melanjutkan program rudal nuklir mereka meski dibawah bayang-bayang sanksi Amerika dan PBB.

Diberitakan Iran bukan hanya mengembangkan sistem rudal balistik semata namun juga melakukan modernisasi terhadap sistem pertahanan militer mereka. Baru-baru ini, militer Amerika Serikat mengirimkan sebuah kapal induk ke Teluk Persia yang merupakan respon atas peluncuran kapal perang terbaru Iran yang diberitakan memiliki teknologi 'siluman'.

Baca Juga: Ukraina Tuding Rusia Menabrak Salah Satu Kapalnya di Laut Hitam

1. Washington mengirimkan Kapal Induk USS John C. Stennis dan beberapa kapal pendukung ke Teluk Persia untuk mengekang aktivitas Iran di perairan tersebut

pixabay.com/Military_Material

Seperti dilansir dari laman The Express, Kapal Induk USS John C. Stennis dan beberapa kapal pendukungnya itu akan tiba di wilayah perairan Timur Tengah dalam beberapa hari mendatang. Kapal Induk milik militer Amerika Serikat ini akan mengangkut jet-jet tempur ke wilayah Teluk Persia.

Pengiriman kapal Induk pengangkut jet tempur ini merupakan salah satu upaya untuk mengekang aktivitas Iran di wilayah Perairan tersebut. Kapal Induk USS John C. Stennis diperkirakan akan berada di wilayah perairan itu dalam kurun waktu sekitar 2 bulan lamanya untuk memantau berbagai pergerakan yang terjadi di sekitaran wilayah tersebut.

Pengiriman kapal induk militer ke wilayah perairan Persia menjadi salah satu opsi yang diambil Washington. Hal ini seiring dengan memburuknya hubungan diplomatik antar keduanya yang dipicu oleh penjatuhan sanksi oleh Amerika atas program nuklir Teheran.

Presiden Trump yang mengambil keputusan untuk menarik Amerika Serikat dari kesepakatan perjanjian nuklir Iran pada 2015 yang lalu semakin meruncingkan hubungan kedua negara. Semenjak penarikan diri Amerika dari perjanjian nuklir tersebut, Iran pun kembali hidup dalam bayang-bayang sanksi Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Semenjak keputusan itu, militer Iran secara konsisten memberikan peringatan terhadap berbagai macam provokasi dan juga memberikan ancaman akan menutup Selat Hormuz apabila ekspor minyak dari Teheran diganggu oleh pihak-pihak tertentu yang melakukan provokasi.

2. Pengiriman Kapal Induk USS John C. Stennis tak lepas dari klaim peluncuran kapal perang siluman yang dilakukan oleh pihak Teheran

pixabay.com/skeeze

Seperti diberitakan oleh laman berita Reuters, bahwa pada Sabtu (1/12) lalu, militer Iran meluncurkan kapal perang buatan dalam negeri yang diklaim memiliki teknologi siluman yakni bisa menghindar dari deteksi radar.

Klaim peluncuran itu mengakibatkan hubungan antara Teheran dengan Washington semakin tegang. Sebelumnya Iran menyatakan akan tetap melanjutkan program nuklir mereka meski dibayangi oleh sanksi dari Amerika Serikat.

Masih mengutip dari laman Reuters, peluncuran kapal perang yang disiarkan oleh televisi pemerintah tersebut diungkapkan bahwa kapal itu mampu berlayar selama 5 bulan tanpa perlu melakukan pemuatan ulang kebutuhan. Kapal yang diberi nama Sahand itu bergabung dengan pangkalan militer Bandar Abbas yang berada di teluk Persia.

"Kapal perang ini merupakan hasil dari pengembangan dan kreativitas desain yang didasarkan pada pengetahuan teknisi lokal milik Militer Iran...dan (kapal ini) dibangun dengan menggunakan kemampuan (teknologi) siluman," demikian pernyataan Laksamana Muda Alizera Sheikhi kepada kantor berita pemerintah IRNA seperti dikutip dari laman berita Reuters.

Sebagai kapal perang, Sahand juga dilengkapi dengan geladak peluncruan helikopter, peluncur torpedo, sistem persenjataan anti pesawat tempur juga senjata anti kapal, sistem rudal balistik jangkauan permukaan maupun udara demikian menurut laporan televisi lokal yang dikutip dari laman berita Reuters.

Menurut Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Teheran akan terus mempromosikan kemampuan pertahanan negaranya meskipun mereka tidak ingin mencari konfrontasi dengan negara-negara lainnya.

Baca Juga: Memoir Michelle Obama Jadi Best Seller di Beberapa Negara

Verified Writer

Subagiyo

Biarkan saja seperti ini.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya