1 Tahun Tanpa Pemerintahan, Irak Akhirnya Punya Presiden dan PM Baru
Pemilihan berhasil digelar meski ada serangan roket
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang Selatan, IDN Times - Parlemen Irak pada Kamis (13/10/2022) menetapkan politikus Kurdi, Abdul Latif Rashid, sebagai Presiden. Calon pemimpin negara itu langsung memilih Perdana Menteri yakni Mohamed Shia al-Sudani.
Pemilihan itu akan mengakhiri kebuntuan politik di Irak yang selama setahun lebih para pejabat gagal menggelar pemilihan, sehingga negara tersebut berjalan tanpa pemerintahan.
Secara historis, kedudukan presiden Irak selalu diisi oleh orang Kurdi. Meski posisinya sebagian besar untuk seremonial, penetapan Rashid sebagai presiden menjadi kunci untuk pembentukan pemerintahan baru.
Baca Juga: Mobil Peziarah di Irak Tabrak Truk, 11 Tewas dan Puluhan Luka-luka
1. Rashid kalahkan Presiden Barham Salih yang mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua
Melansir Al Jazeera, Rashid merupakan lulusan teknik dari pendidikan di Inggris dan eks Menteri Sumber Daya Irak periode 2003-2010. Dia berhasil mengalahkan Presiden Barham Salih yang mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua.
Untuk membentuk pemerintahan, Rashid mengundang Sudani yang berasal dari blok parlemen terbesar, yang dikenal sebagai anggota Kerangka Koordinasi, sebuah aliansi dari faksi yang berpihak pada Iran.
Sebelumnya, Sudani menjabat sebagai Menteri Hak Asasi Manusia Irak, serta Menteri Tenaga Kerja dan Urusan Sosial. Dia memiliki waktu 30 hari untuk membentuk kabinet dan menyerahkannya ke parlemen untuk disetujui.
Baca Juga: Ulama Syiah Irak, Muqtada al-Sadr Pensiun dari Urusan Politik
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.