TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

1 Tahun Tanpa Pemerintahan, Irak Akhirnya Punya Presiden dan PM Baru

Pemilihan berhasil digelar meski ada serangan roket

Ilustrasi parlemen (unsplash.com/Marco Oriolesi)

Tangerang Selatan, IDN Times - Parlemen Irak pada Kamis (13/10/2022) menetapkan politikus Kurdi, Abdul Latif Rashid, sebagai Presiden. Calon pemimpin negara itu langsung memilih Perdana Menteri yakni Mohamed Shia al-Sudani.

Pemilihan itu akan mengakhiri kebuntuan politik di Irak yang selama setahun lebih para pejabat gagal menggelar pemilihan, sehingga negara tersebut berjalan tanpa pemerintahan.

Secara historis, kedudukan presiden Irak selalu diisi oleh orang Kurdi. Meski posisinya sebagian besar untuk seremonial, penetapan Rashid sebagai presiden menjadi kunci untuk pembentukan pemerintahan baru.

Baca Juga: Mobil Peziarah di Irak Tabrak Truk, 11 Tewas dan Puluhan Luka-luka

1. Rashid kalahkan Presiden Barham Salih yang mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua

Melansir Al Jazeera, Rashid merupakan lulusan teknik dari pendidikan di Inggris dan eks Menteri Sumber Daya Irak periode 2003-2010. Dia berhasil mengalahkan Presiden Barham Salih yang mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua.

Untuk membentuk pemerintahan, Rashid mengundang Sudani yang berasal dari blok parlemen terbesar, yang dikenal sebagai anggota Kerangka Koordinasi, sebuah aliansi dari faksi yang berpihak pada Iran. 

Sebelumnya, Sudani menjabat sebagai Menteri Hak Asasi Manusia Irak, serta Menteri Tenaga Kerja dan Urusan Sosial. Dia memiliki waktu 30 hari untuk membentuk kabinet dan menyerahkannya ke parlemen untuk disetujui.

2. Terjadi serangan roket di dekat gedung parlemen menjelang pemungutan suara

Pemungutan suara berhasil digelar setelah muncul serangan roket yang menghantam zona hijau di ibu kota, menurut pernyataan dari militer Irak. 

Pihak keamanan dan medis mengatakan, setidaknya 10 orang termasuk anggota pasukan keamanan terluka akibat serangan tersebut.

Bulan lalu, terjadi serangan serupa ketika parlemen tengah mengadakan pemungutan suara.

Untuk antisipasi serangan serupa, pasukan keamanan Irak telah mengerahkan pos pemeriksaan di seluruh kota, menutup alun-alun dan jembatan yang mengarah ke Zona Hijau.

Baca Juga: Ulama Syiah Irak, Muqtada al-Sadr Pensiun dari Urusan Politik 

Verified Writer

Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya