Forum PBB Hening Gegara Sekjen PBB Percepat Target Emisi Nol Karbon
Seruan Guterres nampaknya tidak disambut baik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Beberapa pejabat senior dari perwakilan negara-negara hening seketika usai mendengar Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), soal perubahan tenggat waktu target emisi nol karbon dalam pembicaraan iklim di Kopenhagen pada Selasa (21/3/2023).
Berbicara melalui konferensi video, Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak negara-negara kaya memajukan target mereka untuk mencapai emisi nol mendekati 2040. Sementara untuk negara-negara berkembang dihimbau mendekati 2050.
Seruan itu bertolak belakang dengan misi negara-negara kaya, seperti rencana Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa pada 2050. Di sisi lain, target untuk China adalah 2060 dan India 2070.
Baca Juga: Penyelidik PBB Kecam Lambatnya Bantuan untuk Korban Gempa Suriah
1. Komunitas internasional masih jauh untuk mewujudkan perjanjian iklim Paris 2015
Melansir Associated Press, desakan itu disampaikan setelah laporan terbaru IPCC, yang mengatakan bahwa dunia masih jauh dari target jika ingin membatasi pemanasan global pada suhu 1,5 derajat Celcius. Angka itu lahir berdasarkan kesepakatan iklim Paris 2015.
Berbicara pada akhir pertemuan yang dihadiri puluhan perwakilan pejabat negara, Menteri Luar Negeri Mesir mengatakan, tidak ada jawaban khusus untuk tujuan aspirasional yang disuarakan Guterres.
“Tujuan ini, saya yakin, akan ditangani dalam konteks nasional dan dalam kemampuan nasional,” kata Sameh Shoukry, yang memimpin pembicaraan Iklim PBB tahun lalu di Mesir, dilansir Associated Press.
Shoukry mengatakan, Mesir perlu bergantung pada mitranya soal teknologi agar sepenuhnya lepas dari bahan bakar fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
Baca Juga: Presiden Malawi: Imbas Krisis Iklim, Kami Akan Miskin Selamanya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.