G7 Desak Rusia Kembalikan PLTN Zaporizhzhia ke Ukraina
Serangan Rusia di PLTN berpotensi ciptakan bencana nuklir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang Selatan, IDN Times - Para menteri luar negeri dari negara anggota G7 pada Rabu (10/8/2022), meminta Rusia untuk segera mengembalikan hak kendali Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia kepada Ukraina. Hal itu diumumkan di saat meningkatnya kekhawatiran atas potensi terjadinya bencana nuklir.
Melalui pernyataan resminya, G7 mengatakan bahwa para pekerja yang mengoperasikan PLTN Zaporizhzhia perlu melaksanakan tugasnya yang aman dari berbagai ancaman.
"Personel Ukraina yang bertanggung jawab atas pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia harus dapat melaksanakan tugas mereka tanpa ancaman atau tekanan," kata pernyataan resmi G7.
“Dominasi berkelanjutan Rusia terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir, membahayakan kawasan itu,” tambahnya, dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Ukraina Minta Rusia Serahkan PLTN Zaporizhzhia ke Badan Atom Dunia
Baca Juga: Fasilitas PLTN Ukraina Rusak Dihantam Roket Rusia
1. G7 sebut tindakan Rusia di PLTN berpotensi menciptakan bencana nuklir
Para menteri luar negeri G7 memperingatkan bahwa tindakan Rusia bisa meningkatkan risiko insiden nuklir. Aksi tersebut berpotensi membahayakan rakyat Ukraina, negara-negara tetangga dan dunia.
Mereka juga menegaskan pentingnya mengizinkan para ahli IAEA dikirim ke PLTN Zaporizhzhia untuk mengatasi masalah dan tindakan keselamatan dan keamanan nuklir.
Pabrik yang terletak di kota Enerhodar selatan itu merupakan PLTN yang terbesar di Eropa. Pekan lalu, terdapat aksi penembakan yang menyebabkan kerusakan terhadap beberapa fasilitas PLTN, meskipun infrastruktur utama dinyatakan masih berfungsi, dikutip dari Al Jazeera.
Kedua belah pihak yakni Rusia dan Ukraina, saling menyalahkan satu sama lain atas munculnya kerusakan fasilitas milik PLTN Zaporizhzhia.
Atas inisiatif Rusia, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSC) menyatakan akan menangani kasus tersebut pada Kamis di New York. Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi juga akan memberikan pengarahan kepada pihak Dewan.
Baca Juga: Rusia Tuduh Ukraina Tembaki Lagi Pembangkit Nuklir di Zaporizhzhia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.