Perbaiki Hubungan Diplomatik, Menlu AS Bertolak ke Arab Saudi
Untuk cegah Timur Tengah dari pengaruh China dan Rusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, berangkat ke Arab Saudi pada Selasa (6/6/2023). Agenda tersebut diharapkan mampu memperbaiki hubungan Washington-Riyadh, menyusul perselisihan sebelumnya akibat masalah Iran, keamanan Timur Tengah dan harga minyak.
Blinken diperkirakan akan bertemu sejumlah pejabat tinggi Arab Saudi dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) di Ibu kota Riyadh dan Jeddah. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan juga akan bertolak ke negara tersebut pada 7 Mei.
Baca Juga: Arab Saudi dan Kanada Sepakat Rujuk setelah 5 Tahun Putus
Baca Juga: Iran dan Saudi Minat Gabung, Negara BRICS Bahas di Pertemuan Afsel
1. Kunjungan untuk cegah Timur Tengah dari pengaruh China dan Rusia
Melansir Reuters, Blinken terbang beberapa hari setelah Arab Saudi mengumumkan bakal memangkas produksi minyaknya. Keputusan itu diprediksi bakal memperparah hubungan Washington-Riyadh. Sebab, keduanya terlanjur bersitegang imbas riwayat Hak Asasi Manusia (HAM) Arab Saudi dan perselisihan soal kebijakan AS terhadap Iran.
Kunjungan itu difokuskan untuk mempengaruhi kembali Arab Saudi atas harga minyak dan menangkis pengaruh China dan Rusia di Timur Tengah, juga membuka peluang normalisasi Saudi-Israel.
Berbicara di Komite Urusan Publik Israel Amerika, Blinken mengatakan bahwa Washington memiliki kepentingan keamanan nasional sebagai mediator dalam normalisasi tersebut. Akan tetapi, ia memperingatkan itu tidak akan terjadi secara cepat.
Sementara itu, seorang pengamat dari lembaga pemikir Foundation for Defense Democracies (FDD) menilai, tujuan penting dalam kunjungan Blinken yaitu mencegah terjadinya hubungan lengket antara Arab Saudi dan China.
"(Blinken harus menjelaskan) mengapa kepentingan China tidak sejalan dengan Arab Saudi, dan mengapa hubungan yang lebih dekat secara strategis menghambat hubungan yang lebih dekat dengan Washington," kata Richard Goldberg, penasihat senior FDD yang berbasis di Washington, dikutip dari The New Arab.
Baca Juga: Dibantu Saudi dan AS, Sudan-RSF Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.