TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden Putin Akan Resmikan Aneksasi 4 Wilayah Ukraina  

Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia akan gabung Rusia

Potret Presiden Rusia, Vladimir Putin (twitter.com/RussianEmbassy)

Tangerang Selatan, IDN Times -  Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan menghadiri upacara peresmian aneksasi wilayah Ukraina pada Jumat di Kremlin. Adapun empat wilayah yang akan bergabung dengan Rusia adalah Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia, kata Juru Bicara Dmitry Peskov pada Kamis (29/8/2022).

Peskov mengatakan, administrator pro-Rusia dari keempat wilayah itu akan menandatangani perjanjian ketika upacara di Aula St. George Kremlin berlangsung.

Baca Juga: Imbas Mobilisasi Militer, 78 Ribu Warga Rusia Eksodus ke Georgia

1. Pejabat Eropa tolak aneksasi sepihak oleh Rusia  

Menanggapi pernyataan Kremlin, sejumlah pejabat Eropa kompak menolak aneksasi sepihak Rusia.

"Ini benar-benar tidak dapat diterima, kami menolak pencaplokan sepihak seperti itu berdasarkan proses yang sepenuhnya dipalsukan tanpa legitimasi,” kata Menteri Luar Negeri Ceko, Jan Lipavsky.

Melansir AP, Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock mengecam pemungutan suara palsu di wilayah Ukraina yang direncanakan Rusia.

“Di bawah ancaman dan kadang-kadang bahkan (dengan) todongan senjata, orang-orang dibawa keluar dari rumah atau tempat kerja mereka untuk memberikan suara di kotak suara kaca,” kata Baerbock pada sebuah konferensi di Berlin.

“Ini kebalikan dari pemilihan umum yang bebas dan adil, dan ini adalah kebalikan dari perdamaian. Ini mendikte perdamaian. Selama diktat Rusia ini berlaku di wilayah pendudukan Ukraina, tidak ada warga negara yang aman. Tidak ada warga negara yang bebas,” tambah dia. 

Administrasi pro-Rusia di empat wilayah Ukraina selatan dan timur, mengklaim bahwa 93 persen surat suara di wilayah Zaporizhzhia mendukung aneksasi. Disusul dengan 87 persen di Kherson, 98 persen di Luhansk, dan 99 persen di Donetsk. 

2. Ukraina tolak referendum yang tidak sah 

Sebelumnya, Ukraina juga menolak referendum yang dianggap tidak sah, sekaligus mengatakan bahwa pemerintah memiliki hak untuk merebut kembali keempat wilayahnya.

Sejauh ini, serangan balik Ukraina membuat pasukan Moskow mengalami kekalahan terbesarnya di medan perang. Rusia juga berencana mengerahkan 300 ribu tentara cadangan untuk bergabung dalam pertempuran, sekaligus mengancam akan menggunakan senjata nuklir.

Pada Kamis, Ukraina mengatakan bahwa serangan terbaru Rusia di wilayah Dnipro, menewaskan sedikitnya delapan warga sipil, termasuk seorang anak, dan puluhan lainnya luka-luka. Seorang gadis usia 12 tahun tertimpa puing-puing dan berhasil di evakuasi.

"Para penyelamat telah membawanya anak itu dari bawah puing-puing, dia tertidur ketika rudal Rusia menghantam," kata administrator lokal Valentyn Reznichenko.

Baca Juga: Putin Menggila, Uni Eropa Akan Batasi Harga Minyak Rusia

Verified Writer

Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya