TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina Minta Rusia Serahkan PLTN Zaporizhzhia ke Badan Atom Dunia 

PLTN Zaporizhzhia adalah yang terbesar di Eropa

ilustrasi PLTN (unsplash.com/Lukáš Lehotský)

Cianjur, IDN Times - Rusia dan Ukraina saling tuduh terkait penembakan yang terjadi pada akhir pekan lalu di salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di Eropa, yakni Zaporizhzhia.

Menurut pihak Rusia, penembakan Ukraina menyebabkan lonjakan listrik dan kebakaran sehingga, memaksa staf untuk menurunkan output dari dua reaktor.

Sementara pihak Ukraiana berbalik menyalahkan pasukan Rusia karena mereka  menyimpan senjata dan menanam bahan peledak di sana.

Dilansir Reuters, pasukan Rusia telah merebut wilayah selatan Ukraina yang termasuk PLTN Zaporizhzhia pada Maret lalu. Namun, ketika itu pasukan Rusia menyerang tanpa merusak reaktornya. Sekarang, dikarenakan daerah itu masuk dalam kawasan Kherson, maka akan menjadi sasaran serangan balasan dari Ukraina.

Baca Juga: Rusia Serang PLTN Zaporizhzhia, Ukraina: Jika Meledak, Eropa Musnah!

1. Penembakan terhadap PLTN Zaporizhzhia penuh dengan bahaya

Ilustrasi Penembakan (IDN Times/Mardya Shakti)

Para ahli nuklir memperingatkan bahwa penembakan terhadap PLTN Zaporizhzhia penuh dengan bahaya. Pada Senin (8/8/2022), Kremlin mengklaim bahwa Kiev menyerang PLTN.

"Penembakan wilayah PLTN oleh angkatan bersenjata Ukraina sangat berbahaya. Ini penuh dengan konsekuensi bencana untuk wilayah yang luas di seluruh Eropa," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip dari Sacbee

Mendengar hal tersebut, juru bicara intelejen militer Ukraina, Andriy Yusov, balik mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menanam bahan peledak di PLTN untuk menghadang serangan balasan dari Ukraina di wilayah tersebut.

Sebelumnya, pejabat Ukraina juga mengatakan bahwa Rusia meluncurkan serangan dari PLTN dan menggunakan para pekerja Ukraina di sana sebagai perisai manusia.

2. Ukraina meminta demilitersasi oleh Badan Energi Atom Internasional

ilustrasi bendera ukraina (pexels.com/Mathias Reding)

Juru bicara intelejen Ukraina, Andriy Yusov, menagih niat baik dari Rusia untuk menyerahkan kendali PLTN kepada Komisi Internasional dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), jika memang tidak ingin menyerahkannya kepada militer Ukraina.

Ombudsman Ukraina, Dmytro Lubinets, juga mendesak agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), IAEA, dan masyarakat internasional mengirim delegasi untuk demiliterisasi wilayah PLTN Zaporizhzhia, serta memberikan jaminan keamanan kepada karyawan Ukraina di sana.

Direktur Jendral IAEA, Rafael Grossi, mengatakan kepada The Associated Press pada pekan lalu bahwa situasi di sekitar PLTN Zaporizhzhia benar-benar di luar kendali.

Dia juga mengeluarkan sebuah permohonan yang mendesak Rusia dan Ukraiana untuk mengizinkan para ahli nuklir ke sana, guna menstabilkan situasi dan menghindari kecelakaan nuklir

Baca Juga: Serangan ke Pembangkit Listrik Nuklir, Ukraina-Rusia Saling Tuduh

Verified Writer

Taufik Hidayah

- Null :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya