TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Malaysia Lockdown Besok, Pemerintah Jamin Penuhi Kebutuhan Rakyat

Malaysia lockdown lagi karena kasus COVID-19 semakin tinggi

(ANTARA FOTO/Malaysia's Ministry of Health/Muzzafar Kasim/Handout via REUTERS)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin telah mengumumkan bahwa Malaysia akan melakukan lockdown atau karantina wilayah mulai 1 Juni hingga 14 Juni 2021, lantaran kasus COVID-19 yang semakin meningkat. Menurut Muhyiddin, apabila tidak dilakukan langkah karantina wilayah ini, kondisi akan semakin buruk.

"Tindakan ini diambil setelah menunjukkan tren peningkatan kasus COVID-19, peningkatan yang sangat tajam dengan masing-masing kasus kematian yang tinggi. Jika tindakan drastis tidak segera dilakukan, dikhawatirkan sistem kesehatan di negara kita akan runtuh dan kita akan menghadapi bencana yang lebih besar," kata Muhyiddin dalam pernyataannya.

Baca Juga: Malaysia Kerahkan 55 Ribu Polisi Saat Lockdown Total

1. PM Malaysia jamin akan bekerja keras beri bantuan pada rakyat selama lockdown berlangsung

Seorang dokter menunggu di dalam bilik pelindung untuk melakukan uji usap infeksi virus corona (COVID-19) terhadap pasien di Pusat Medis Sunway, saat wabah masih terjadi, di Subang Jaya, Malaysia, Kamis (8/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng)

Kemudian, Muhyiddin juga mengingatkan bahwa karantina wilayah yang akan dilakukan Malaysia ini bisa berdampak besar pada perekonomian nasional dan kehidupan masyarakat. Dia juga mengungkapkan bahwa pemerintah memiliki anggaran yang terbatas untuk saat ini.

Tetapi, atas dasar kepedulian pada kesejahteraan rakyat, Muhyiddin menyampaikan bahwa pemerintah akan bekerja keras untuk memastikan adanya keseimbangan kehidupan dan juga penghidupan.

"Memastikan kesejahteraan masyarakat, termasuk kesempatan bagi saudara untuk mencari nafkah untuk orang yang mereka cintai selama periode tersebut," jelas Muhyiddin.

2. Akan ada penguncian fase 2 dan 3

Petugas memakai pakaian pelindung diri berdoa sebelum melakukan operasi desinfeksi, sebagai upaya mengendalikan penyebaran virus corona (COVID-19), di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (1/4/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng)

Sebelumnya, Muhyiddin mengatakan munculnya varian COVID-19 yang lebih ganas juga memengaruhi keputusan Dewan Keamanan Nasional untuk menerapkan lockdown. Menurut Muhyiddin, peningkatan jumlah kasus COVID-19 setiap harinya telah menyebabkan kapasitas rumah sakit untuk merawat pasien di seluruh negeri menjadi lebih terbatas.

Jika penguncian total fase 1 berhasil mengurangi kasus COVID-19 harian, pemerintah akan menerapkan penguncian fase 2 selama empat minggu dengan mengizinkan pembukaan kembali beberapa sektor ekonomi yang tidak melibatkan pertemuan besar.

“Setelah lockdown fase 2 berakhir, langkah selanjutnya adalah fase 3, yaitu menerapkan perintah pengendalian pergerakan yang serupa dengan yang berlaku saat ini, di mana kegiatan sosial tidak diperbolehkan dan hampir semua sektor ekonomi diizinkan untuk beroperasi dengan tunduk pada prosedur operasi standar yang ketat dan kehadiran fisik yang terbatas di tempat kerja,” kata Muhyiddin, mengutip Channel News Asia, Jumat (28/5/2021).

Baca Juga: COVID-19 Cetak Rekor! Malaysia Bakal Lockdown Total Mulai 1 Juni 2021

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya