TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Korban Tewas akibat Banjir di Ukraina Jadi 5 Orang, 13 Lainnya Hilang

Korban berjatuhan akibat rusaknya bendungan 

Ilustrasi bendungan. (Unsplash.com/Clay Banks)

Jakarta, IDN Times - Banjir akibat rusaknya Bendungan Kakhovka di Ukraina dilaporkan menyebabkan lima orang tewas, dan 13 lainnya dinyatakan hilang. Demikian laporan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Ukraina pada 9 Juni 2023.

Dilansir The Kyiv Independent, Kemendagri Ukraina menyatakan empat dari lima korban tewas di Oblast Kherson bagian selatan, di mana 48 permukiman terendam banjir, termasuk 34 di tepi barat Sungai Dnipro yang dikuasai Ukraina dan 14 di tepi timur yang diduduki Rusia.

Kepala polisi Oblast Mykolaiv melaporkan pada 8 Juni lalu seorang korban lainnya tewas di Oblast Mykolaiv, di mana 23 permukiman telah terendam banjir.

Baca Juga: 7 Orang Hilang akibat Runtuhnya Bendungan di Ukraina, Ini Kata PBB

1. Lebih dari 3.200 orang dievakuasi

Pemandangan menunjukkan jalan sepi di pusat Kiev, Ukraina, Jumat (25/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Valentyn Ogirenko.

Dilaporkan lebih dari 3.200 orang telah dievakuasi dari daerah-daerah yang terdampak banjir di Oblast Kherson dan Mykolaiv. Sementara, jumlah total korban di tepi timur tidak diketahui, karena daerah tersebut kini diduduki pasukan Rusia.

Walikota Oleshky, Yevhen Ryshchuk, yang diasingkan di Oleshky yang diduduki Rusia, yang terletak di seberang Kherson, melaporkan pada 7 Juni lalu sebanyak tiga orang tewas akibat banjir.

Baca Juga: Buntut Hancurnya Bendungan, Ukraina Nyatakan Keadaan Darurat

2. Banjir akibat rusaknya Bendungan Kakhovka, dan diperkirakan air surut hingga sepekan

Bendungan Kakhovka di wilayah Kherson, Ukraina Selatan (Dok Wikimedia)

Perusahaan energi milik pemerintahan Ukraina, Ukrhydroenergo, melaporkan pada 9 Juni lalu ketinggian air di Bendungan Kakhovka turun setelah ledakan.

Pada 9 Juni, pada pukul 18.00 waktu setempat, ketinggian air mencapai 11,23 meter. Ketinggian air telah turun lebih dari 5 meter.

Ukrhydroenergo juga melaporkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di hulu beroperasi dengan kapasitas yang lebih rendah, untuk mengurangi konsekuensi dari ledakan bendungan PLTA Kakhovka pada 6 Juni.

CEO Ukrhydroenergo, Ihor Syrota, melaporkan pada 8 Juni ketinggian air di Waduk Kakhovka turun di bawah ambang batas kritis, yaitu 12,7 meter, sehingga menghambat pasokan air ke permukiman dan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.

Syrota menyebutkan, kemungkinan besar ketinggian air akan stabil di sekitar level 3 meter. Ketinggian air di waduk saat ini turun satu meter per hari, dan akan terus turun selama sekitar satu minggu lagi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya