TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KJRI Hong Kong Beberkan Ciri-ciri Penipuan Berkedok Lowongan Kerja

WNI diminta jangan mudah tertipu loker bergaji tinggi

Pekerja migran di Hong Kong menghabiskan akhir pekan dengan berjalan-jalan di sebuah taman di daerah Tsing Yi, Hong Kong. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Jakarta, IDN Times - Konsulat Jenderal RI di Hong Kong mengingatkan warga negara Indonesia agar berhati-hati terhadap penawaran kerja dengan iming-iming gaji tinggi. Sebab, hal ini rawan penipuan.

"WNI di Hong Kong diimbau agar berhati-hati dan waspada terhadap pesan ataupun pengumuman yang diunggah di media sosial yang menawarkan pekerjaan dengan gaji tinggi yang kemungkinan merupakan penipuan," tulis pengumuman resmi KJRI Hong Kong, dilansir dari ANTARA, Minggu (21/8/2022).

Baca Juga: Calon Pekerja Migran Dicegat ke Kamboja, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Baca Juga: Calon Pekerja Migran Diduga akan Dipekerjakan Judi Online di Kamboja

1. Ada tiga ciri penipuan berkedok lowongan kerja

Aktivis buruh migran di Hong Kong asal Indonesia, Eni Lestari, menggambarkan pekerja migran yang isoman di tenda di taman Hong Kong (www.hongkongfp.com)

KJRI menyebutkan setidaknya ada tiga ciri penipuan berkedok lowongan kerja yang ditawarkan secara daring tersebut.

Pertama, pesan atau pengumuman palsu di media sosial yang menawarkan gaji tinggi, jam kerja fleksibel, dan tidak membutuhkan kualifikasi atau pengalaman tertentu.

Modus kedua, korban diminta untuk mengunjungi situs belanja palsu dan melakukan pembelian serta mengirim uang ke suatu bank yang ditunjuk dengan dijanjikan komisi dalam jumlah tertentu.

Kemudian yang terakhir, disebut KJRI bahwa untuk membangun kepercayaan korban, penipu memberikan komisi awal. Namun setelah itu, pelaku memberikan berbagai alasan penundaan pembayaran komisi dan akhirnya menghilang.

Baca Juga: 215 Calon Pekerja Migran Tujuan Kamboja Tertahan di Kualanamu

2. Pelaku menunda pembayaran komisi

ilustrasi bandara/Twitter.com/@hkairport

Untuk itu, WNI diminta segera melapor kepada aparat terkait di Hong Kong atau ke KJRI Hong Kong jika mengalami tindak kejahatan penipuan.

Jumlah pekerja migran asal Indonesia diperkirakan mencapai 180 ribu orang, yang hampir 100 persen kaum perempuan bekerja di sektor informal dengan gaji 4.640 dolar HK atau sekitar Rp8,5 juta per bulan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya