Kejutan di Pilpres AS 2020, Dukungan LGBT ke Trump Melonjak
Biden janji teken UU Kesetaraan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Data awal exit poll (jajak pendapat pasca memilih) menunjukkan kenaikan dukungan pemilih dari kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) kepada petahana dari Partai Republik, Presiden Donald J. Trump. Koran New York Times melaporkan bahwa dukungan LGBT kepada Trump meningkat dua kali lipat dibandingkan saat Pilpres 2016, di mana Trump hanya meraup 14 persen dari kelompok demografi ini.
Times mewawancarai 15.590 orang di berbagai tempat pemungutan suara (TPS), mereka yang memilih awal dan lewat telepon, dan mendapatkan hasil 28 persen orang yang mengidentifikasikan diri sebagai LGBT mendukung Trump, sementara 61 persen mendukung Joe Biden, kandidat Partai Demokrat. Biden menjabat wakil presiden selama dua periode kepemimpinan Presiden Barack Obama.
Sebagai perbandingan, dalam Pilpres 2016 kandidat Demokrat Hillary Clinton mendapatkan 78 persen dukungan kelompok LGBT.
Untuk sementara ini, sampai Kamis siang (5/11/2020) WIB, Biden unggul dalam jumlah suara populer dan suara elektoral.
Baca Juga: Pilpres AS 2020: Mana Lebih Mudah, Jalur Biden atau Trump?
1. Sekitar sembilan juta populasi LGBT terdaftar sebagai pemilih di Pilpres 2020
Angka dukungan kelompok LGBT itu tidak menggambarkan suara elektoral, faktor penentu menjadi presiden di AS. Menurut data, sekitar sembilan juta LGBT terdaftar memilih dalam Pemilu 2020 yang puncaknya berlangsung pada hari H, 3 November 2020.
Dukungan yang berlipat ganda bagi Trump cukup mengejutkan karena sejak memimpin AS, Trump dipandang sebagai pemimpin yang mendatangkan “bencana” bagi komunitas LGBTQ+ dan masyarakat AS secara umum, terutama dalam penanganan pandemik COVID-19 yang buruk.
Laman www.advocate.com mencatat bahwa meskipun Trump dan orang dekatnya, termasuk anak-anak Trump mengklaim dia mendukung hak-hak LGBTQ+, namun kenyataannya berbeda, karena ia mulai melarang transgender bergabung ke militer dan mendukung kasus antigay di Mahkamah Agung, yang bertujuan menghapuskan kelompok minoritas seksual dari sensus.
Baca Juga: Hasil Sementara Pilpres AS: Biden 264, Trump 214 Suara
Baca Juga: Pilpres AS, Hati-Hati Baca Exit Poll, Terutama Data Awal