TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ancaman Trump ke Tiktok: Dijual ke AS atau Dilarang Selamanya!

Tiongkok menilai Trump menyalahgunakan kekuasaannya

Ilustrasi TikTok (tangkapan layar Google Play)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Menteri Keuangan Steven Mnuchin, mengatakan bahwa TikTok harus menjadi perusahaan yang berbasis di AS dan dikendalikan oleh investor AS.

Jika tidak, maka perusahaan yang dinaungi oleh ByteDance itu akan dilarang beroperasi selamanya di Negeri Paman Sam.

Ancaman pengambilalihan itu merupakan buntut dari tuduhan AS bahwa TikTok merupakan platform yang mengancam keamanan nasional karena melakukan pencurian data.

Baca Juga: Tolak Dibeli Microsoft, TikTok akan Bermitra dengan Oracle di AS

1. TikTok harus dinaungi perusahaan besar AS

Oracle, Walmart dan TikTok akan memberikan puluhan ribu pekerjaan dengan terbentuknya TikTok Global (twitter.com/The Verge)

Dilansir dari Channel News Asia, Mnuchin ingin TikTok dinaungi oleh raksasa teknologi Oracle dan raksasa ritel Walmart, keduanya memiliki saham di perusahaan asal Tiongkok itu. Dia juga mendukung terbentuknya TikTok Global.

"Jika kesepakatan itu dekat dengan persyaratan kami, kami akan melakukannya. Jika tidak, itu akan ditutup. Kesepakatan apa pun harus menjawab semua masalah keamanan nasional kita," kata Mnuchin pada Rabu (30/9/2020).

Gagasan akuisisi TikTok juga didukung oleh Trump, tapi tidak jelas apakah Tiongkok akan menyetujui kesepakatan itu.

2. Tiongkok tuduh Trump menyalahgunakan kekuasaan

instagram.com/realdonaldtrump

Beijing sendiri menuduh Trump telah melakukan “penindasan” dan “penyalahgunaan kekuasaan” untuk mengambil alih TikTok. Meski Trump menuding platform berbagi video itu adalah instrumen spionase Tiongkok, TikTok membantah bahwa mereka melakukan pencurian data.

Belum lama ini, hakim federal AS telah memblokir fitur unduhan di TikTok. Keputusan itu adalah langkah awal Washington menekan Beijing, menyusul ancaman Tiktok akan dilarang beroperasi sepenuhnya pada November nanti.

Baca Juga: TikTok Larang Konten Berbau Body Shaming

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya