TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Siap Dampingi Asia Tenggara Lawan Klaim Laut Tiongkok Selatan  

Tiongkok akan gelar latihan militer di LTS

Xi Jinping dan Joe Biden (Instagram.com/chinaxinhuanews/facebook.com/Joe Biden)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memastikan, posisinya mendukung negara-negara Asia Tenggara untuk melawan klaim Tiongkok terkait Laut Tiongkok Selatan (LTS).
 
Pernyataan itu disampaikan Blinken dalam sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin, Rabu (27/1/2021).

“Menteri Blinken berjanji akan mendukung penggugat Asia Tenggara dalam menghadapi tekanan Republik Rakyat Tiongkok,” tulis Departemen Luar Negeri AS melalui sebuah pernyataan, dilansir Channel News Asia, Kamis (28/1/2021).
 

Baca Juga: Menlu Kembali Tegaskan RI Tolak Klaim Tiongkok di Laut China Selatan

1. Menolak segala klaim yang menyalahi hukum internasional

Peta Laut Cina Selatan. twitter.com/CarlZha

Menurut Blinken, klaim Beijing telah melebihi apa yang diizinkan di bawah hukum internasional. Tiongkok mengklaim hampir semua LTS yang kaya energi, yang merupakan jalur perdagangan utama Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan.
 
"Menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat menolak klaim maritim Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan, sejauh mereka melebihi zona maritim yang diizinkan untuk diklaim Tiongkok berdasarkan hukum internasional," ungkap Blinken.
 

2. Armada laut AS memasuki perairan LTS

Ilustrasi Kapal Angkatan Laut Amerika Serikat USS Gabrielle Giffords sedang melakukan patroli rutin di Laut Cina Selatan, pada 9 Juli 2020. twitter.com/USNavy

Pada Sabtu (23/1/2021), armada laut AS yang dipimpin kapal induk USS Theodore Roosevelt bersama tiga kapal perang lainnya memasuki perairan LTS, untuk mengkampanyekan “kebebasan laut” atas wilayah yang diklaim milik Tiongkok. Aktivitas itu tepat beberapa hari setelah Biden berkantor di Ruang Oval.
 
Washington menuduh Tiongkok memanfaatkan distrupsi pandemik COVID-19 untuk memperkuat basisnya di LTS.
 
Otoritas Negeri Tirai Bambu pada Senin (25/1/2021) mengeluh, karena AS sering mengirim pesawat dan kapal ke LTS, memasuki wilayah bernilai triliunan dolar karena arus perdagangan laut, untuk “melenturkan" ototnya. Tiongkok juga menyebut tindakan itu tidak kondusif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan, malah memperburuk hubungan antara dua negara.
 

Baca Juga: Masuki Laut Natuna, Kapal Tiongkok Ogah Diusir ke Luar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya