TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Burj Khalifa Gedung Tertinggi di Dunia, Ini Gaji Pembersih Jendelanya!

Ada 36 pegawai pembersih kaca Burj Khalifa

Burj Khalifa (instagram.com/globusherz)

Jakarta, IDN Times – Burj Khalifa merupakan gedung tertinggi di dunia dengan ketinggian 828 meter. Pencakar langit yang terletak di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) ini dibangun pada 2004 dan selesai pada Oktober 2009, kemudian dibuka untuk umum pada awal 2010.

Burj Khalifa memiliki sekitar 24.348 ribu jendela. Dilansir dari Window Cleaning Forums, tidak dibutuhkan keahlian atau ijazah pendidikan khusus untuk melamar pekerjaan ini, kecuali keberanian menghadapi panas, badai pasir, dan ketinggian.

Pertanyaannya adalah bagaimana cara membersihkan jendela tersebut dan berapa gaji para pegawainya?

Baca Juga: 10 Fakta Unik Burj Khalifa, Gedung Tertinggi di Dunia Menembus Langit

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Burj Khalifa, Bangunan Tertinggi di Dunia

1. Setahun mencapai Rp714 juta

Membersihkan jendela Burj Khalifa, Dubai (facts.net)

Emaar Dubai, perusahaan pengembang real estate yang bertanggung jawab untuk mengembangkan Burj Khalifa, menyatakan bahwa gaji pembersih jendela Burj Khalifa adalah 50 ribu dolar Amerika Serikat (sekitar Rp714 juta) per tahun.

Ada sekitar 36 petugas kebersihan dan mereka harus bekerja setiap hari sepanjang tahun. Butuh waktu tiga bulan untuk membersihkan seluruh kaca dari bagian tertinggi hingga dasar bangunan. Dengan kata lain, gedung ini dibersihkan empat kali setiap tahun.

Sebelum membersihkan, para petugas dituntut untuk memahami kondisi angin, potensi badai pasir, hingga terik matahari yang terlalu panas. Jika kondisi tidak memungkinkan, misalnya ember yang berisi air dan alat pembersih terlalu goyang diterpa angin, maka mereka dizinkan untuk break hingga kondusif.

Baca Juga: Selain Burj Khalifa, Ini 5 Gedung Unik di Dubai yang Manjakan Mata

2. Infrastruktur pembersih jendela dibangun senilai Rp81 miliar

Ilustrasi Burj Khalifa (Pixabay.com/dniyer)

Cox Gomyl, perusahaan yang bertanggung jawab untuk membersihkan Burj Khalifa, mengembangkan mesin pencuci jendela dengan biaya sekitar 5,7 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp81 miliar).

Ada juga mesin tak berawak yang digunakan untuk membersihkan bagian gedung yang lebih tinggi dan tidak dapat diakses. Hal yang menarik adalah para pembersih menggunakan alat tradisional untuk menjaga jendela tetap mengkilap, seperti air sabun dan wiper jendela.

“Ini sama dengan (apa) yang biasa digunakan oleh pembersih etalase toko. Tidak ada yang rumit tentang itu semua,” kata General Manager Cox Gomyl, Dale Harding.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya