TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

COVID-19 di India: RS Terbakar, 401.993 Kasus Sehari, Vaksin Habis

Pemerintah bak tak punya strategi menangani pandemik

Seorang pasien dengan gangguan pernapasan berbaring di dalam mobil sambil menunggu untuk masuk rumah sakit COVID-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Kamis (22/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave

Jakarta, IDN Times - India kembali menorehkan rekor terkait COVID-19, yang sama sekali tidak membanggakan. Penambahan 401.993 kasus positif COVID-19 tercatat terjadi di India dalam sehari pada Sabtu (1/5/2021).

Kondisi tersebut menjadikan India sebagai negara pertama di dunia dengan penambahan kasus terbanyak.

Dilansir Channel News Asia, Kementerian Kesehatan India mendata 401.993 infeksi baru dalam waktu kurang dari 24 jam. Angka itu menjadikan akumulasi kasus positif virus corona di India mencapai 19.164.969 kasus, dengan 211.853 kasus berakhir meninggal dunia.

1. Kebakaran di rumah sakit menelan korban jiwa

Kerabat memakai alat pelindung diri (APD) saat menghadiri pemakaman seorang pria, yang meninggal akibat terinfeksi virus corona (COVID-19), di sebuah krematorium di New Delhi, India, Rabu (21/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi

Ketika India berjibaku dengan krisis oksigen dan tempat tidur, terjadi kebakaran di bangsal COVID-19 Rumah Sakit Kesejahteraan di Bharuch, Gujarat, pada Sabtu pagi.
 
Berdasarkan laporkan AP, lokasi kejadian berada di lantai satu dan luapan api hanya berlangsung selama satu jam. Kendati begitu, 18 pasien dinyatakan meninggal dunia.
 
Adapun, sekitar 31 pasien lain berhasil diselamatkan oleh tenaga rumah sakit dan petugas pemadam kebakaran. Kondisinya dilaporkan stabil.
 
Kejadian serupa sempat terjadi pada 23 April lalu, ketika si jago merah melahap unit perawatan intensif sehingga menewaskan 13 pasien COVID-19 di daerah Virar, Mumbai.

2. Vaksinasi tersendat karena stok vaksin habis

Kremasi masal korban tewas akibat terinfeksi virus corona (COVID-19), terlihat di sebuah lapangan krematorium di New Delhi, India, Kamis (22/4/2021). Gambar diambil menggunakan drone. ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui

Sejak Sabtu, pemerintah India memutuskan untuk memperluas program vaksinasi mencakup warga berusia di atas 18 tahun, yang jumlah populasinya mencapai 600 juta orang. Pemerintah juga berupaya membuka pusat vaksinasi akbar untuk semua orang dewasa.
 
Jutaan anak muda mulai ketakutan dengan situasi saat ini, sehingga animo vakisinasi di kalangan remaja sangat tinggi. Hal itu terlihat melalui tingginya pendaftaran inokulasi melalui platform digital pemerintah.
 
Permasalahannya adalah keterbatasan stok vaksin, sehingga hanya segelintir pendaftar yang berhasil menerima suntikkan.
 
Di daerah Mumbai, ibu kota Maharashtra, program vaksinasi harus terhenti tiga hari sejak Kamis (29/4/2021) karena stok vaksin habis. Selain itu, di New Delhi dan Punjab, stok vaksin tidak cukup untuk disuntikkan kepada kelompok non-prioritas.
 
Sejauh ini, hanya pekerja garis depan seperti staf medis, orang berusia di atas 45 tahun, dan penderita komorbid yang telah menerima vaksin.

Baca Juga: Pandemik Mengganas, Amerika Serikat Tutup Penerbangan dari India

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya