TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disebut Halu, China Ingatkan Taiwan Tidak Provokatif

China sebut Taiwan mendistorsi fakta

Presiden Tsai Ing-wen saat pidato di acara ICF Top7 2020 (Twitter/@iingwen)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah China menyebut pidato Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, pada perayaan Hari Nasional ke-110 Taiwan, menyulut konfrontasi dan memutarbalikkan fakta.

Keterangan Beijing merujuk pada ungkapan Tsai Ing-wen yang menyatakan Taiwan tidak akan tunduk pada intimidasi China. Dia berjanji akan melakukan apapun untuk melindungi negaranya, termasuk memodernisasi alutsista dan meminta otoritas Negeri Tirai Bambu itu tidak berilusi menyatukan China lautan dengan China daratan.

"Pidato itu menganjurkan kemerdekaan Taiwan, menghasut konfrontasi, memotong sejarah dan memutarbalikkan fakta," kata Kantor Urusan Taiwan China, Minggu (10/10/2021), dikutip dari The Straits Times.

Baca Juga: Presiden Taiwan: Kami Tidak Akan Tunduk Pada China, Jangan Halu!

1. China sebut pidato Presiden Taiwan sebagai aksi provokatif

(Presiden Taiwan Tsai Ing-wen) REUTERS/TYRONE SIU via ANTARANEWS

Pekan lalu, hampir 150 jet China melintasi wilayah udara Taiwan. Kementerian Pertahanan mencatat aksi tersebut sebagai provokasi militer terburuk sepanjang sejarah. Taiwan dan banyak negara Barat mengecam hal itu dan menyebut provokasi China sebagai penyebab ketegangan di kawasan.  

Sebaliknya, Beijing justru menuduh pernyataan Tsai Ing-wen dan haluan politik luar negerinya sebagai penyebab ketegangan.

"Provokasi kemerdekaan oleh otoritas Partai Progresif Demokratik (partai penguasa saat ini) adalah sumber ketegangan dan turbulensi dalam hubungan lintas selat, serta ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata pemerintah China.

2. Taiwan ingatkan China tidak berhalusinasi

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberi pidato dalam sebuah upacara kenegaraan pada 10 September 2020. (Facebook.com/蔡英文 Tsai Ing-wen)

Beijing menerapkan kebijakan one-China policy yang menganggap Taiwan sebagai wilayah kesatuannya, yang kini berusaha memisahkan diri. Sementara, Taiwan menganggap dirinya sebagai entitas demokrasi, berdaulat, dan independen.

Kemarin, Tsai Ing-wen berjanji akan melakukan segala cara untuk mempertahankan negaranya.

“Tidak ada yang dapat memaksa Taiwan untuk mengambil jalan yang telah dipaksakan China kepada kami,” ujar Tsai, dikutip dari Al Jazeera.

“(China) seharusnya sama sekali tidak memiliki ilusi bahwa rakyat Taiwan akan tunduk pada tekanan. Ini karena jalan yang telah ditetapkan China tidak menawarkan cara hidup yang bebas dan demokratis bagi Taiwan, atau kedaulatan bagi 23 juta orang kami,” kata dia, menambahkan.

Baca Juga: Peringati Hari Nasional, Taiwan Janji Pertahankan Kedaulatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya