DK PBB Gelar Pertemuan Bahas Sanksi dan Kecaman untuk Taliban
Serangan Taliban menyebabkan banyak warga meninggal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) sedang membahas rancangan pernyataan, terkait agresi kelompok militan Islam Taliban di Afghanistan. Serangan Taliban menjadi sorotan PBB karena ribuan warga terpaksa mengungsi dan tidak sedikit dari warga sipil yang menjadi korban nyawa.
Dikutip dari ANTARA, rancangan juga berisi ancaman sanksi atas berbagai pelanggaran dan tindakan, yang membahayakan perdamaian serta stabilitas Afghanistan. Estonia dan Norwegia bertanggung jawab untuk merancang pernyataan bersama, dengan catatan harus disetujui secara konsensus oleh 15 anggota DK PBB.
“Dokumen juga menegaskan bahwa Emirat Islam Afghanistan (istilah negara yang dibentuk oleh Taliban) tidak diakui di PBB, dan menyatakan bahwa rancangan itu tidak akan mendukung pembentukan pemerintah mana pun di Afghanistan, yang dipaksakan oleh kekuatan militer atau pemulihan Emirat Islam Afghanistan," demikian tertulis dalam dokumen yang akan dibahas di forum DK PBB.
Baca Juga: Makin Agresif, Taliban Rebut 2 Kota Utama di Afghanistan
1. PBB mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan Taliban
Utusan khusus PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons, mengatakan bahwa perang saudara di Afghanistan telah memasuki fase yang lebih mematikan dan merusak.
Pekan lalu, Lyons mengecam komitmen Taliban yang enggan berdamai dengan pemerintah melalui jalur dialog.
"Dewan Keamanan mengutuk sekeras-kerasnya serangan bersenjata oleh pasukan Taliban di kota-kota di Afghanistan, yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil dalam jumlah tinggi,” tulis draf tersebut.
Baca Juga: Semakin Ganas, Taliban Kuasa 65 Persen Wilayah Afghanistan