Indonesia-Jepang Sepakat Mencari Solusi untuk Krisis Myanmar
Lebih dari 738 warga Myanmar telah meninggal dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi, dan Menlu Jepang, Motegi Toshimitsu, menyepakati perlunya upaya cepat demi menghentikan aksi kekerasan di Myanmar.
Dikutip dari ANTARA, kesepakatan terjalin ketika dua menlu terlibat dalam sebuah pembicaraan via telepon selama 20 menit pada Kamis (22/4/2021) waktu Indonesia.
Baca Juga: KTT ASEAN Bahas Myanmar Digelar 24 April, PM Thailand Tidak Hadir
Baca Juga: Dokter dan Petugas Medis Jadi Target Kekerasan Militer Myanmar
1. Menlu Retno sampaikan posisi Indonesia
Perbincangan kali ini merupakan tindak lanjut dari dua diskusi yang sempat dilakukan melalui telewicara atau diskusi langsung di Tokyo pada bulan lalu. Keduanya saling mengutarakan pendapat mengenai situasi terkini di Myanmar.
Menlu Retno menyampaikan posisi Indonesia terkait ASEAN Leaders Summit, yang rencananya akan dihelat pada Sabtu (24/4/2021), sebagai salah satu upaya menyudahi krisis kemanusiaan di Burma.
Sejauh ini posisi Indonesia tidak berubah, bahwa keamanan dan keselamatan warga sipil adalah hal terpenting, oleh karenanya kekerasan atas nama apapun merupakan perbuatan yang tidak dapat dibenarkan. Indonesia juga mendukung restorasi demokrasi serta pembebasan para tahanan politik, termasuk pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.
Baca Juga: Otak Kudeta Myanmar Min Aung Hlaing akan Hadiri KTT ASEAN di Jakarta