TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 3 Hal yang Harus Dipertimbangkan Arab Saudi Jika Membuka Kedutaan di Israel

Menanti arah angin Arab Saudi

sputniknews.com

Jakarta, IDN Times- Kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem turut melahirkan satu pertanyaan.  Akankah Arab Saudi  mendirikan kedutaan besarnya di kota yang sama? Mengingat Saudi memiliki kedekatan dengan Negeri Paman Sam.

Pengamat Timur Tengah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Nostalgiawan Wahyudi angkat bicara soal ini.

“Bisa iya dan bisa tidak. Kalau hubungan diplomatik, hubungan Israel dengan Saudi sudah lama terjalin. Begitupun dengan Mesir, mereka sudah lebih dulu. Kalau kedutaan, kita harus melihat bahwa Saudi masih dalam transisi pemerintahan, jadi belum bisa diprediksi,” ujarnya melalui sambungan telepon kepada IDN Times, Kamis (7/12).

Menurut Nostalgiawan, terdapat tiga hal yang harus dipertimbangkan Arab Saudi sebelum membuka kedutaan di Israel.

Baca juga: Trump Dukung Peralihan Ibu Kota Israel ke Yerusalem, Ini Kata Pengamat

moroccoworldnews.com

Arab Saudi perlu memperkuat legitimasinya sebagai pemimpin kawasan

Peran Arab Saudi sebagai pemimpin Timur Tengah dan pemimpin negara Islam mulai terkikis. Untuk itu Saudi memerlukan stimulus yang menjanjikan.

“Pertama, Saudi ini membutuhkan legitimasi dan pengakuan sebagai leader di Timur Tengah, dan hal itu mulai tergerus. (membuka kedutaan dan mengakui kedaulatan Israel) Pasti akan dipertimbangkan, tidak semata-mata buka kedutaan di sana,” tambahnya.

 Arab Saudi bakal jadi oposisi negara Timur Tengah

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menjadi institusi internasional yang mendukung kemerdekaan Palestina. Negara Timur Tengah yang berhimpun dalam OKI tentunya menolak apapun bentuk penindasan terhadap Palestina, termasuk peralihan ibu kota. Kalaupun Saudi memiliki kedekatan dengan AS, Nostalgiawan menyampaikan agar negara kerajaan tersebut mempertimbangkan kepentingan kawasan

“Akan berbenturan dengan Timur Tengah. Tidak hanya dengan negara, masyarakat di sana juga bisa menganggap Saudi sebagai oposisi,” jelas pria yang sehari-harinya disapa Wawan ini.

Baca juga: Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel, Negara Timur-Tengah Hanya Bisa Jadi Penonton

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya