TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Junta Myanmar Bebaskan Biksu Pembenci Islam Berjuluk Buddhis Bin Laden

Biksu itu juga menuduh Aung San Suu Kyi korup

Prajurit Myanmar melihat saat mereka berdiri di dalam balai kota Yangon setelah mereka menduduki gedung tersebut, di Yangon, Myanmar, Senin (1/2/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/WSJ)

Jakarta, IDN Times - Junta militer Myanmar membebaskan seorang biksu yang dipenjara oleh pemerintahan Aung San Suu Kyi karena anti-Islam. Biksu itu bernama Ashin Wirathu, yang pernah dijuluki oleh majalah Time sebagai “Buddhis Bin Laden” karena perannya dalam membangkitkan kebencian antar agama di Myanmar.

Dilansir Channel News Asia, berdasarkan keterangan junta pada Senin (6/9/2021), Ashin dibebaskan setelah semua tuduhan terhadapnya dibatalkan. Dia juga dibebaskan karena harus menjalani perawatan di rumah sakit militer, tanpa memberi kejelasan soal penyakit apa yang diderita.

Baca Juga: Junta Myanmar Persekusi 252 Tenaga Kesehatan, 25 di Antaranya Tewas

1. Sangat membenci etnis Rohingnya

Ilustrasi pengungsi etnis Rohingya berada di Pulau Idaman, pesisir Pantai Kuala Simpang Ulim, Aceh Timur, Aceh, Sabtu (5/6/2021). Sebanyak 81 orang pengungsi etnis Rohingya dengan tujuan Malaysia yang terdampar di Aceh pada 4 Juni 2021. (ANTARA FOTO/Irwansyah)

Lelaki berusia 53 tahun itu telah lama dikenal karena retorika nasionalis anti-Islamnya, khususnya terhadap etnis muslim Rohingnya yang tidak diakui kewarganegaraannya oleh Pemerintah Myanmar.  

Pada 2017, otoritas Buddhis tertinggi Myanmar melarangnya berkhotbah selama satu tahun karena narasi kebenciannya. Setelah larangan itu berakhir, pengkhotbah pro-militer itu kembali tampil dalam berbagai pertemuan dengan narasi kebenciannya.

2. Menuduh Aung San Suu Kyi sebagai pejabat korup

Penasehat Negara dan Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi (ANTARA FOTO/Ye Aung Thu)

Ashin juga menuduh pemerintahan Suu Kyi telah melakukan korupsi. Dia juga marah karena rezim Suu Kyi gagal merevisi konstitusi sebagaimana usulan junta.

Selain kebencian kepada muslim Rohingnya, Ashin juga ditahan karena khotbah-khotbahnya menyulut kebencian kepada perempuan peraih Nobel Perdamaian yang kini menjadi tahanan politik junta.

Baca Juga: PBB sebut Myanmar Dilanda Tsunami Musibah, Imbas Kudeta dan Pandemik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya