KBRI Bern Dorong Ekspansi Bisnis Diaspora Indonesia di Swiss
Akan dibentuk Indonesia-Swiss Trading House
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Indonesia memiliki kesempatan besar untuk memperluas pasarnya di Eropa sejak kesepakatan EFTA-CEPA pada 1 November 2021. Dengan kesepakatan itu, Swiss akan menjadi hub bagi produk Indonesia yang beredar di Uni Eropa.
EFTA-CEPA adalah kesepakatan yang diperjuangkan selama delapan tahun. Perjanjian itu mencakup sektor investasi, capacity building, transfer knowledge, sustainability, technology dan inovasi, serta perdagangan. Pemerintah ingin mengoptimalkan kesepakatan itu melalui diaspora Indonesia di Swiss.
“Salah satu cara untuk mengoptimalkan pemanfaatan Indonesia EFTA-CEPA adalah dengan menggandeng diaspora Indonesia di Swiss, karena diaspora pengusaha Indonesia di Swiss merupakan salah satu ujung tombak bagi peningkatan ekspor Indonesia ke Swiss,“ kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad, dikutip dari laman resmi Kemlu.
Baca Juga: Kisah Ferlin Yoswara, Diaspora RI yang Sukses Bangun Bisnis di Belanda
1. Setiap pebisnis memiliki tantangannya masing-masing
KBRI Bern terus melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada para diaspora Indonesia, termasuk untuk mengetahui tantangan serta potensi yang mereka hadapi di Swiss.
Diaspora pebisnis Indonesia yang ada di Swiss bergerak di berbagai bidang, mulai dari bisnis jasa, restoran, kafe, hingga furnitur. Oleh karenanya, tantangan yang mereka hadapi pastilah berbeda-beda.
Salah satu diaspora Indonesia di Swiss yang berbisnis produk seni, yakni Sinar Display Indonesia. Produk seni yang dijual berupa ukiran kayu dan tekstil.
Eric Schmidlin, pemilik Sinar Display Indonesia, mengatakan tantangan yang paling besar adalah memahami permintaan pasar dan mencari konsumen.
“Karena produk seni bergantung kepada taste," ujar Eric.
Baca Juga: BNI Siapkan Layanan Beyond Banking Untuk 8 Juta Diaspora Indonesia