TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Malaysia Siap Kirim Pasukan ke Palestina Jika Diminta PBB

Malaysia kecewa karena DK PBB gagal melahirkan resolusi

Ilustrasi pasukan perdamaian PBB (Twitter.com/UN Peacekeeping)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan, negaranya siap mengirim pasukan perdamaian ke Palestina jika diminta oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 
“(Pengiriman pasukan perdamaian) melibatkan hukum internasional dan kami tidak dapat mengirim pasukan Malaysia sendiri. Kami tidak dapat membuat keputusan sepihak. Kalau PBB meminta pasukan kita ada di sana, maka kita akan kirim, Insyaallah,” kata Ismail pada Senin (17/5/2021) dikutip dari New Straits Times.
 

Baca Juga: Mampukah Suara Indonesia dan OKI Hentikan Konflik Palestina-Israel?

1. Malaysia terlibat aktif dalam berbagai misi perdamaian dunia

Ilustrasi pasukan perdamaian PBB (twitter.com/UN_CAR)

Ismail menambahkan, Malaysia aktif dalam berbagai misi perdamaian di bawah naungan PBB, seperti pengiriman pasukan ke Sierra Leone, Filipina, Sudan, dan Kongo. Malaysia juga menyampaikan kekecewaannya karena pertemuan Dewan Keamanan PBB gagal melahirkan resolusi.
 
Pernyataan Ismail disampaikan tidak lama setelah Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam menyerukan intervensi internasional untuk mengatasi krisis Israel-Palestina. Mereka juga mendesak sidang Majalis Umum PBB darurat untuk menyikapi situasi terkini.
 

2. Mendesak Israel didakwa di Pengadilan Kriminal Internasional

Tampilan satelit menunjukkan bangunan hancur akibat serangan udara di Kota Gaza, Rabu (12/5/2021). ANTARA FOTO/Satellite image 2021 Maxar Technologies/Handout via REUTERS.

Sementara itu, Perikatan Nasional (PN) Pemuda bersikeras agar Israel didakwa di Pengadilan Kriminal Internasional (Internatonal Criminal Court) atas penyerangan Masjid Al-Aqsa dan Jalur Gaza.
 
Mereka juga mendesak para pemimpin dan organisasi internasional untuk mengutuk penindasan dan pendudukan Israel atas Palestina. Mereka juga meminta supaya Amerika Serikat dapat bersikap adil dalam mewujudkan solusi dua negara.
 
"(Kami) setuju dengan sikap pemerintah Malaysia yang mendukung solusi dua negara yang adil berdasarkan perjanjian perbatasan pra-1967 dengan Yerusalem sebagai ibu kota Palestina, sebagai satu-satunya solusi untuk konflik Palestina-Israel," demikian keterangan dari PN Pemuda sebagaimana dikutip dari FMT.
 

Baca Juga: Hubungi Netanyahu, Joe Biden: Israel Berhak Melindungi Diri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya