TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menlu RI Gelar Pertemuan Bilateral dengan Selandia Baru-Rusia-China

Ini hasil dari rangakain pertemuan Menlu RI Retno Marsudi

Menlu Retno Marsudi hadiri KTT ke-8 ASEAN-Amerika Serikat (Dok.Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Republik Indoensia (RI) Retno Marsudi mengadakan pertemuan bilateral dengan timpalannya dari Selandia Baru, Rusia, dan China.

Terkait pertemuan dengan Menlu Selandia Baru Nanaia Mahuta, Retno mengatakan bahwa Auckland berharap Indonesia bisa segera memulai konsultasi untuk mempersiapkan Joint Ministerial Commission pada September mendatang.

“Dibahas juga bagaimana agar wakil menteri mendahului untuk membicarakan mengenai deliverables. Jadi dengan Selandia Baru purely bilateral,” kata Retno di Gedung Pancasila, Rabu (12/7/2023).

“Selandia Baru juga menyatakan dukungannya terhadap sentralitas ASEAN

Baca Juga: Rusia Klaim China Dukung Putin Usai Upaya Pembelotan Wagner

Baca Juga: Bertemu Lavrov, Blinken Minta Perang Rusia di Ukraina Diakhiri

1. Hasil pertemuan dengan China

Pertemuan Menlu RI Retno Marsudi dengan Diplomat Tinggi China, eks Menteri Luar Negeri, Wang Yi dan Menlu Rusia, Sergey Lavrov pada Rabu (12/7/2023). (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Ihwal pertemuan dengan diplomat tinggi China Wang Yi, Retno menuturkan mereka berdua membahas soal Laut China Selatan. Selain itu, mereka juga membahas seputar kerja sama ekonomi kedua negara.

“Terkait ASEAN, (kami) membahas kesepakatan mengenai guideline percepatan Code of Conduct,” ungkap Retno.

2. Hasil pertemuan dengan Rusia

Pertemuan Menlu RI Retno Marsudi dengan Diplomat Tinggi China, eks Menteri Luar Negeri, Wang Yi dan Menlu Rusia, Sergey Lavrov pada Rabu (12/7/2023). (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Setelah itu, Retno juga menghelat pertemuan dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov. Pertemuan itu menyoroti keamanan pangan dan energi sebagai dampak dari Perang Rusia-Ukraina.

“Dengan Rusia, kami bahas mengenai beberapa isu, termasuk rencana kunjungan dan lain-lain. Tapi banyak yang terkait dengan isu food and energy security,” katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya