Bertemu Lavrov, Blinken Minta Perang Rusia di Ukraina Diakhiri

Blinken juga meminta Rusia kembali ke perjanjian nuklir

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, pada Kamis (2/3/2023) untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia di Ukraina. Dalam pertemuan itu, Blinken meminta Lavrov agar Rusia mengakhiri perang.

Keduanya bertemu di sela-sela pertemuan G-20 di New Delhi, India. Dalam pertemuan itu, Blinken juga membuka percakapan tentang kesepakatan nuklir New Start Treaty dan ditahannya warga AS Paul Whelan di Rusia.

1. Masalah perjanjian persenjataan nuklir

Bertemu Lavrov, Blinken Minta Perang Rusia di Ukraina DiakhiriAntony Blinken, Menteri Luar Negeri AS (Twitter.com/Secretary Antony Blinken)

Diplomat AS yang ikut melakukan perjalanan dengan Blinken mengatakan, pertemuan dan percakapan dengan Lavrov berlangsung sekitar 10 menit. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, Blinken adalah pihak yang memulai percakapan.

Dilansir CNN, ada tiga masalah utama yang menjadi pokok pembicaraan Blinken kepada Lavrov. Pertama adalah masalah penangguhan Moskow dalam kesepakatan pengendalian senjata nuklir New Start Treaty.

Blinken meminta Rusia untuk kembali mematuhi New Start Treaty guna membatasi persenjataan nuklir Washington dan Moskow. Itu merupakan kesepakatan persenjataan nuklir terakhir antara dua negara.

"Saya memberi tahu Menteri Luar Negeri (Sergey Lavrov) bahwa apa pun yang terjadi di dunia atau dalam hubungan kita, AS akan selalu siap untuk terlibat dan bertindak dalam pengendalian senjata strategis, seperti yang dilakukan AS dan Uni Soviet bahkan di puncak Perang Dingin," kata Blinken.

Baca Juga: Putin: Ukraina Teror Kota Perbatasan dan Serang Warga Rusia

2. Pembebasan Paul Whelan

Masalah kedua yang diangkat Blinken adalah penahanan Paul Whelan. Dia meminta Moskow untuk membebaskan mantan marinir AS yang ditahan di Rusia.

"Saya juga mengangkat salah penahanan Paul Whelan seperti yang saya lakukan pada banyak kesempatan sebelumnya. AS telah mengajukan proposal serius. Moskow harus menerimanya. Kami bertekad untuk membawa pulang Paul dan setiap warga negara Amerika lainnya yang ditahan secara tidak adil di seluruh dunia," kata Blinken dikutip Al Jazeera.

Tahun lalu, Rusia membebaskan Brittney Griner, pemain bola basket perempuan AS. Pembebasan itu dilakukan dengan melakukan penukaran Viktor Bout, pedagang senjata dari Rusia.

Meski terbilang singkat, pembicaraan antara dua diplomat top itu merupakan peristiwa langka. Sebab AS dan Rusia berada dalam titik terendah karena masalah perang Rusia di Ukraina.

3. Mengakhiri perang Rusia di Ukraina

Bertemu Lavrov, Blinken Minta Perang Rusia di Ukraina DiakhiriSergey Lavrov (Twitter.com/MFA Russia)

Masalah utama yang disampaikan Blinken kepada Lavrov adalah perang Rusia di Ukraina. Ini adalah masalah ketiga yang menjadi titik panas hubungan antara Washington dan Moskow saat ini.

"Saya memberi tahu Menteri Luar Negeri (Lavrov) apa yang saya dan banyak orang lainnya katakan minggu lalu di PBB, dan apa yang dikatakan banyak menteri luar negeri G20 hari ini, akhiri agresi ini, terlibatlah dalam diplomasi yang berarti yang dapat menghasilkan keadilan dan perdamaian abadi," kata Blinken, dikutip BBC.

Ukriana juga telah mengajukan rencana perdamaian sebanyak 10 poin dan AS siap mendukungnya. Tapi Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai tidak menunjukkan minat dalam rencana itu.

Pembicaraan singkat dan langka itu memang penting. Tapi para pejabat tinggi dan diplomat mencatat, sulit mengharapkan bahwa pertemuan itu dapat menghasilkan terobosan pada isu utama ketegangan antara AS-Rusia.

Baca Juga: Putin: Ukraina Teror Kota Perbatasan dan Serang Warga Rusia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya