TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Myanmar Minta 2 Juta Dosis Vaksin COVID-19 ke Rusia

Myanmar ingin mendirikan pabrik vaksin sendiri

(Facebook/Min Aung Hlaing)

Jakarta, IDN Times - Komandan junta militer sekaligus pemimpin de facto Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, mengatakan Rusia akan mengirimkan dua juta dosis vaksin COVID-19 ke Naypyidaw bulan ini.

“Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya menginginkan dua juta (dosis vaksin), dan mereka akan memberikannya,” kata Min Aung pada Jumat (9/7/2021), dikutip dari Channel News Asia.

Bulan lalu, Min Aung menyampaikan bila dirinya meminta tujuh juta dosis vaksin kepada Rusia.

Baca Juga: Penanganan COVID-19 di Myanmar Memburuk Sejak Kudeta Militer

1. Myanmar melaporkan 4.320 kasus positif

Pendemo memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, Rabu (17/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Situasi pandemik COVID-19 di Myanmar mulai memburuk. Sebab, penanganan wabah terganggu kekacauan domestik imbas kudeta militer yang terjadi pada 1 Februari 2021 silam.

Pada Jumat kemarin, Myanmar melaporkan penambahan infeksi sebanyak 4.320 kasus positif dan 63 kematian dalam sehari. Tercatat, jumlah tersebut sebagai penambahan kasus harian dan kematian terbanyak.

2. Data riil di lapangan diprediksi jauh lebih tinggi

Ilustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Beberapa pakar kesehatan mengatakan, tingkat infeksi riil di Myanmar jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan. Hal itu terjadi karena upaya testing dan penelusuran (tracing) virus tidak optimal, sebab tenaga kesehatan bergabung dalam gerakan protes.

Dikutip dari Worldometer, Myanmar sejauh ini telah melaporkan 184 ribu kasus positif dan 3.685 kematian.

Ironisnya, dokter menjadi salah satu kelompok sipil yang paling diincar aparat. Pada April lalu, militer melayangkan tuntutan hukum kepada 19 dokter karena mendalangi gerakan pemberontakan sipil.

Baca Juga: Korea Utara: Krisis Pangan, Rusia Tawarkan Vaksin COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya